PERBEDAAN PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER DAN TERAPI MUSIK

DIFFERENCES BETWEN EFFECT OF LAVENDER AROMATHERAPY AND MUSIC THERAPY

  • Christien Angreni Rambi Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Maryati Tatangindatu Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: Dismenore, Aromaterapi Lavender, Terapi Musik

Abstract

Dismenore merupakan gangguan fisik yang sangat menonjol berupa rasa sakit/kram pada perut yang terjadi pada saat haid dan menjadi masalah ginekologi paling umum dialami perempuan di berbagai tingkat usia. Ada berbagai macam intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi dismenore tersebut, misalnya dengan teknik distraksi melalui pemberian terapi musik ataupun dengan teknik relaksasi melalui pemberian aromaterapi lavender. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui perbedaan pengaruh aromaterapi lavender dan terapi musik terhadap dismenore pada mahasiswi Keperawatan Politeknik Negeri Nusa Utara. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperiment dengan rancangan one grup pre test post test design without control dengan mengambil mahasiswi keperawatan semester 1, 3, dan 6 sebagai populasi penelitian. Responden penelitian akan dipilih melaui teknik purposive sampling, dimana sampel dipilih berdasarkan pertimbangan beberapa kriteria. Responden diberi perlakuan tindakan aromaterapi lavender dan terapi musik. Skala nyeri haid (dismenore) responden diukur sebelum dan sesudah tindakan dengan menggunakan pengkajian nyeri NRS (Numeral Rating Scale). Hasil penelitian diolah menggunakan SPSS 20 dengan menggunakan uji wilcoxon sebagai uji statistik. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden mengalami nyeri sedang (skala 4-6) berjumlah 91,4 persen. Rata-rata responden sebelum diberikan terapi musik merasakan nyeri ringan pada skala 5 dengan skala nyeri terendah 4 dan tertinggi 8, akan tetapi setelah diberikan terapi rata-rata skala nyeri responden berada pada skala 1 dengan skala nyeri terendah 0 dan tertinggi 6, sedangkan untuk responden yang diberikan aromaterapi lavender juga terjadi perubahan skala nyeri, dari skala 5 menjadi 3 dengan nilai tertinggi awalnya 6 menjadi 5 dan terendah awalnya 3 menjadi 0. Nilai negative ranks pada kedua tindakan yang diberikan masing-masing 34 dan 29, artinya bahwa terdapat 34 responden yang mengalami penurunan nyeri setelah diberikan tindakan terapi musik dan 29 responden yang mengalami penurunan nyeri setelah diberikan tindakan aromaterapi lavender. Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p sama dengan 0,000 (p kurang dari 0,05) yang berarti bahwa ada pengaruh signifikan terapi musik dan arometerapi lavender terhadap penurunan dismenore. Kesimpulan penelitian ini ialah aromaterapi lavender dan terapi musik berpengaruh menurunkan dismenore, sehingga dapat disarankan penggunaan aromaterapi lavender dan terapi musik bagi perempuan yang mengalami dismenore.

Dysmenorrhea is a very prominent physical disorder in the form of pain/cramping in the abdomen that occurs during menstruation and is the most common gynecological problem experienced by women at various ages. Various kinds of nursing interventions can be done to overcome dysmenorrhea, for example with distraction techniques through music therapy or relaxation techniques through lavender aromatherapy. The purpose of this study was to determine the difference in the effect of lavender aromatherapy and music therapy on dysmenorrhea in Nursing students at the State Polytechnic of North Nusa. This study uses a quasi-experimental research design with a one-group pre-test post-test design without control by taking nursing students in semesters 1, 3, and 6 as the research population. Research respondents will be selected through the purposive sampling technique, where the sample is selected based on several criteria. Respondents were treated with lavender aromatherapy and music therapy. The respondent's menstrual pain scale (dysmenorrhea) was measured before and after the procedure by using the NRS (Numeral Rating Scale) pain assessment. The research results will be processed using SPSS 20 using the Wilcoxon test as a statistical test. The results showed that most of the respondents experienced moderate pain (scale 4-6) amounting to 91.4 percent. The average respondent before being given music therapy felt mild pain on a scale of 5 (mean value of 5.31) with the lowest pain scale at 4 and the highest at 8, but after being given therapy the average respondent's pain scale was on a scale of 1 (mean value 1.43) with the lowest pain was 0 and the highest was 6. Meanwhile, for respondents who were given lavender aromatherapy, there was also a change in pain scale, from a scale of 5 to 3 with the highest initial value being 6 to 5 and the lowest initially being 3 being 0. Wilcoxon test results obtained a p-value same as 0.000 (p less than 0.05) which means that there is a significant effect of music therapy and lavender aromatherapy on the reduction of dysmenorrhea.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Christien Angreni Rambi, Politeknik Negeri Nusa Utara

Program Studi Keperawatan, Jurusan Kesehatan

Maryati Tatangindatu, Politeknik Negeri Nusa Utara

Program Studi Keperawatan, Jurusan Kesehatan

References

Anugroho, D dan Wulandari. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: EGC.

Astuti dan Lela. (2018). Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Dismenore pad remaja Putri. PINLITAMAS 1 Volume 1 Nomor 1 Oktober 2018 ISSN 2654-5411. Diakses di http://jurnal.unud.ac.id tanggal 01 Maret 2021.

Bingan Eline. (2020). Terapi Musik Instrumental Dayak terhadap Pengurangan Nyeri Haid (Dismenorhoa) pada Remaja Putri Kota Palangkaraya. Diakses di http://jurnal.poltekkespalembang.ac.id tanggal 01 September 2021.

Dewi. (2013). Aromaterapi Lavender sebagai Media Relaksasi. Diakses di http://jurnal.unud.ac.id tanggal 01 Maret 2021.

Hidayati Ramadhania, Widyaningsih Ari, dan Diah Moneca. (2019). Pengaruh Aromaterapi Lavender terhadap Penurunan Nyeri Dismenore pada Mahasiswa Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo. Diakses di http://repository2.unw.ac.id tanggal 28 Februari 2021.

Ituga Alhamida, Taqiyah Yusrah, dan Agustini Tutik. (2020). Pengaruh Pemberian terapi Musik Klasik terhadap Penurunan Dismenore Primer pada Remaja Putri. Window of Nursing Journal Vol. 01 No. 02 E-ISSN 2721-3994.

Khrisnayanti Kadek. (2016). Perbedaan Terapi Musik Mozart dan Aromaterapi Lavender terhadap Intensitas Nyeri Haid pada Remaja Putri SMP Laboratorium Undiksha Singaraja. Skripsi. Universitas Udayana Denpasar. Diakses di http://unud.ac.id tanggal 02 Maret 2021.

Kumalasari, Eri P. (2012). Studi tentang Manfaat Aromaterapi Lavender terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Ibu pada Persalinan Kala I Fase Aktif di Bidan Praktik Swasta Wilayah Kerja Puskesmas Ngletih Kecamatan Pesantren.

Lestari Hesti, Metusala Jane, dan Suryanto Diana. (2016). Gambaran Dismenorea pada Remaja Putri SMP Nrgeri 3 Manado. Jurnal Sari Pediatri Volume 12 Nomor 2. Diakses di http://saripediatri.org tanggal 03 Maret 2021.

Maharani Yuliana, Fatmawati Ery, dan Widyaningrum Rahmah. (2016). Pengaruh Aromaterapi Bunga Lavender terhadap Intensitas Nyeri Haid (Dismenore) pada Mahasiswi Stikes Madani Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Madani Medika Vol. 7 No. 1 Juni ISSN (P) 2088-2246.

Muliana Sri. (2016). Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Disminore Primer pada Remaja Putri di SMK Kesehatan Samarinda. Skripsi. STIKES Muhammadiyah Samarinda. Diakses di https://aspace.umkt.ac.id tanggal 28 Februari 2021.

Syafriani. (2020). Hubungan Status Gizi dan Umur Menarche dengan Kejadian Dismenore pada Remaja Putri di SMAN 2 Bangkinang Kota. Jurnal Ners Volume 1 Tahun 2021 ISSN 2580-2194. Diakses di https://journal.universitaspahlawan.ac.idtanggal 03 Maret 2021.

Published
2022-06-15