KOMPOSISI JENIS IKAN DEMERSAL YANG TERTANGKAP HANDLINE DI PERAIRAN PULAU BEBALANG KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA

Composition Demersal Fish Caught By Handline In Bebalang Island Sangihe Regency-North Sulawesi

  • Julius Frans Wuaten Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Mukhlis Abdul Kaim Politeknik Negeri Nusa Utara
  • getruida mozes Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Dekris Kapai Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: demersal, identifikasi, kepulauan sangihe

Abstract

Ikan demersal, sebagian besar masa kehidupannya berada di dasar atau dekat dasar perairan. Ciri-ciri utama kelompok ikan demersal antara lain adalah membentuk gerombolan yang tidak terlalu besar. Oleh masyarakat di Sangihe ikan demersal dinamakan kina sahe menjadi salah satu dari sekian banyak sumberdaya perikanan yang dihasilkan oleh nelayan di Kepulauan Sangihe. Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat produksi ikan demersal di Kabupaten Kepulauan Sangihe pada tahun 2010 mencapai 511,21 ton (6,65%) dari total produksi ikan yang mencapai 7.677,2 ton. Sebagai pulau kecil, Pulau Bebalang memiliki potensi untuk dikembangkan khususnya potensi ikan demersal karena disekitar Pulau Bebalang banyak terdapat terumbu karang yang merupakan habitat dari berbagai jenis ikan demersal yang memberi dampak pada tingginya produktifitas ikan demersal. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui komposisi sumberdaya ikan demersal berdasarkan jenis ikan di Perairan Pulau Bebalang Kecamatan Manganitu Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pengumpulan data mengenai ikan demersal dengan melakukan pendataan dan identifikasi terhadap hasil tangkapan ikan demersal yang tertangkap handline di perairan sekitar Pulau Bebalang pada daerah penangkapan ikan demersal kemudian di dokumentasikan dan diukur panjangnya untuk memperoleh komposisi ikan demersal berdasarkan jenisnya. Komposisi ikan demeral yang tertangkap handline di perairan Pulau Bebalang yang paling dominan yaitu Family Serranidae (46%), Holocentridae (31%), Lethrinidae (5%) dan Balistidae (4%) dan  spesies ikan demersal yang paling dominan yaitu : Cephalopholis spiloparaea (26%), Sargocentron caudimaculatum (23%) dan Cephalopholis urodeta (13%). Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan bahan masukan dalam menunjang pengelolaan sumberdaya ikan demersal di Kabupaten Kepulauan Sangihe khususnya di perairan sekitar Pulau Bebalang.

Large amounts of Demarsal fishes live at the bottom of sea, near the seabed. The main characteristic of these species is small schooling. Demarsal fishes are called “kina sahe” by Sangihe people, these fishes become one of the fishery resources for fisherman in Sangihe Regency. According to the data of Fishery and Marine Services Office in 2010, the cathing production of these species are 511,21 tons (6.65%) of 7.677.2 tons total production. As a small island, Bebalang island has potential for conservation and keeping its marine resources, because this area has great amount of coral types where Demarsal fishes live. As the effect of it, the population of Demarsal fishes are high. The aims of this research are to find out the amount of Demarsal fishes and their types in Bebalang Island sea, South Manganitu District, Sangihe Regency. The data collection of Demarsal fishes are caught by handline in Bebalang Island Sea, identifing them, measuring their length to classify, and taking documentation. The species of Demarsal those are caught by handline are Serranidae (46%), Holocentridae (31%), Lethrinidae (5%), Balistidae (4%). The most catching of Demersal fishes are: Cephalopholis spiloparaea (26%), Sargocentron caudimaculatum (23%) and Cephalopholis urodeta (13%). We hope that the result of this research can give reference for conservation and keeping the Damarsal species in Sangihe Regency, especially around Bebalang Island Sea.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Julius Frans Wuaten, Politeknik Negeri Nusa Utara

Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan

Mukhlis Abdul Kaim, Politeknik Negeri Nusa Utara

Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan

getruida mozes, Politeknik Negeri Nusa Utara

Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan

Dekris Kapai, Politeknik Negeri Nusa Utara

Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan

References

Allen.,G. 2000. “Marine Fishes of South East Asia”. A Field Guide for Anglers and Divers. Periplus. Singapore

Anonimous. 2011. Sangihe dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tahuna.

Anonimous. 2013.“Profil Kabupaten Kepulauan Sangihe”. Koran Antara Sulut. Terbit Kamis 10 Januari 2013. Hal 2.

Mantra, I.B. 2001. Langkah-langkah Penelitian Survai Usulan Penelitian dan Laporan Penelitian. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) – UGM.

Mukhtar. A. 2008. “Klasifikasi Alat Penangkap Ikan”. Http://Mukhtar-ApiBlogspot.Com/2008/09/Klasifikasi-Alat-Tangkap-Ikan.Html. Diakses Pada Tanggal 4 April 2016 Pukul 07:00 Wita.

Salindeho, W dan Sombowadile. 2008. Kawasan Sangihe- Talaud – Sitaro. Daerah Perbatasan Keterbatasan Pembatasan. FUSPAD. Jogjakarta.

White.,2013. Jenis Jenis Ikan Indonesia. Market Fishes of Indonesia. ACIAR Monograph No.155. Australian Centre for International Agricultural Research: Canberra. 438 pp.

Wuaten, 2011. Kajian Perikanan Tangkap Ikan Julung-Julung (Hyphorhamphus affinis) di Perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Wuaten, 2017. Pemetaapemetaan Daerah Penangkapan Ikan Demersal Di Perairan Pulau Lipang Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utaran Daerah Penangkapan Ikan Demersal Di Perairan Pulau Lipang Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara. Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil. Universitas Khairun, Ternate.

Published
2019-11-30