POTENSI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN DI KAMPUNG BEBALANG KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

Fish Processing Potential In Bebalang Village Sangihe Island Regency

  • Novalina Maya Sari Ansar Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Frans Gruber Ijong Universitas Sam Ratulangi Manado
Keywords: Ikan, Bebalang, Nelayan, Pengolahan

Abstract

Kampung Bebalang merupakan sebuah pulau kecil dengan luas wilayah 68,7KM2 yang secara administrative merupakan bagian dari Kecamatan Manganitu Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kampung Bebalang memiliki potensi perikanan yang cukup besar khususnya untuk golongan ikan pelagis. Potensi perikanan di Kampung Bebalang belum dimanfaatkan secara maksimal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk dapat mengidentifikasi potensi sumber daya perikanan, penanganan pasca tangkap serta potensi usaha pengolahan hasil perikanan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode survey dan observasi lapangan serta dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan mayoritas penduduk Kampung Bebalang bermata pencaharian sebagai nelayan dengan berbagai hasil tangkapan yakni ikan tongkol, ikan julung-julung, ikan terbang dan yang paling dominan yakni ikan layang. Pada umumnya ikan hasil tangkapan dipasarkan dalam bentuk ikan segar dan sebagian diolah menjadi ikan asin, ikan asap utuh dan ikan asap pinekuhe. Proses pengolahan ikan dilakukan dengan cara yang masih sederhana dan bersifat tradisional serta belum menerapkan prinsip sanitasi dan hygiene serta belum menerapkan teknologi pengolahan.

 

Bebalang village is a typically small island, covering an area of 68.7 km2 administratively is part of Manganitu Selatan District Sangihe Islands Regency. This village has a promising potential of pelagic fish, which has not been optimally used to improve the life of the people in the village who mainly work as fishermen. Therefore, this research aimed to identify fisheries potential in the village to improve their welfare. We applied survey and field observation methods and descriptive analysis. The results showed that the majority of people in Bebalang were fishermen mainly catching tuna mackerel, the halfbeak, flying fish and the most dominant one, scad fish. Generally, most of the catch was sold in form of fresh fish and others were salted, smoked as pinekuhe or other types of smoked fish. Fish product processing was conducted traditionally without sanitary and hygienic applications as well as fish processing technology support.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afrianto, E. dan Liviawaty, E. 2005. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Kanisius, Yogyakarta.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Sangihe. 2016. Statistik Perikanan Tangkap Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tahuna.

Karimela E.J, 2020. Ikan Asap Pinekuhe. Pena Persada, Jawa Tengah.

Metusalach, Kasmiah, Fahrul, Ilham Jaya, 2013. Pengaruh Cara Penangkapan, Fasilitas Penanganan dan Cara Penanganan Ikan Terhadap Kualitas Ikan Yang Dihasilkan. Jurnal IPTEK Vo. 1 40-52

Nikijuluw V,PH, Adrianto L, Bengen DG, Sondita MF, Monintja D, 2013. CoralGovernance.IPBPress. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

RPJMDES, 2020. Kampung Bebalang

Widyaratmaya, 2013. Seke dan Ikan Malalugis Di Desa Bebalang Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Sabda Vol. 8 Halaman 91-97.Bandung.

Published
2021-01-18