POTENSI TEPUNG KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS)

Potential of Mangosteen Rind Flour (Garcinia mangostana L) To Increase Fish Growth and Survival of Tilapia (Oreochromis niloticus)

  • Darna Susantie POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA
  • Usy Nora Manurung Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: manggis, ikan nila, pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup

Abstract

Ikan membutuhkan pakan dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya.  Pakan ikan adalah komponen paling penting dalam budidaya ikan.  Pakan yang berkualitas bagi ikan adalah pakan yang mudah dicerna, tidak mengandung racun, dan mengandung gizi yang tinggi.  Kulit  buah manggis dapat dijadikan pakan ikan dalam meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan karena mengandung senyawa xantone yang cukup kuat sebagai antioksidan, antiproliferartif, dan antimicrobial.  selain itu mengandung flavonoid, saponin, alkaloid, triterpenoid, tanin, dan polifenol (Suksamrarn, 2003; Mardawati et al., 2008; Puspitasari et al., 2013).  Komposisi tepung kulit buah manggis yaitu air 9%, abu 2,58%, protein 2,69%, serat kasar 30,05%, gula total 6,92%, dan lainnya (tanin, lemak) 48,76%. Kegiatan penerapan penelitian Unggulan Perguruan Tinggi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kulit buah manggis terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila (Oreochromis niloticus).  Waktu pelaksanaan penelitian selama 1 bulan dari tanggal 08 Agustus sampai 10 September 2020 di Kampung Nahepese Kecamatan Manganitu.  Prosedur kerja penelitian meliputi beberapa tahap yaitu persiapan pakan uji, persiapan wadah pemeliharaan, persiapan ikan uji, dan pemeliharaan ikan uji.  Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan nila berukuran 3-5 cm sebanyak 180 ekor dimana masing-masing wadah didistribusikan  20 ekor ikan.  Sedangkan bahan uji yang dipakai adalah tepung kulit buah manggis yang ditambahkan dalam tepung pelet kemudian dicampurkan menjadi merata lalu ditambahkan air secukupnya, dicetak dan dijemur.  Laju pertumbuhan harian tertinggi ikan nila selama 30 hari pemeliharaan terdapat pada perlakuan B.  Sintasan hidup ikan nila pada kontrol dan perlakuan B yaitu 100%, yang artinya semua ikan uji yang dipelihara hidup semua.  Sedangkan pada perlakuan A yaitu 95%, dimana ada 1 ekor ikan yang meloncat keluar happa.

 

Fish need feed for growth and survival.  Fish feed is the most important component in fish farming.  Quality feed for fish is food that is easily digested, does not contain toxins, and contains high nutrition.  Mangosteen rind can be used as fish feed in increasing the growth and survival of cultivated fish because it contains xanthone compounds which are strong enough as antioxidants, antiproliferarts, and antimicrobials.  besides containing flavonoids, saponins, alkaloids, triterpenoids, tannins, and polyphenols (Suksamrarn, 2003; Mardawati et al., 2008; Puspitasari et al., 2013).  The composition of mangosteen rind flour is 9% water, 2.58% ash, 2.69% protein, 30.05% crude fiber, 6.92% total sugar, and 48.76% others (tannins, fat). This research application activity of Higher Education Excellence aims to determine the effect of adding mangosteen rind flour to the growth and survival of tilapia (Oreochromis niloticus).  The time for conducting the research is 1 month from August 8 to September 10 2020 in Nahepese Village, Manganitu District. The research work procedure includes several stages, namely preparation of test feed, preparation of maintenance containers, preparation of test fish, and rearing of test fish.  The test fish used in this study were 180 tilapia fish measuring 3-5 cm in which 20 fish were distributed in each container.  While the test material used is mangosteen rind flour which is added to the pellet flour then mixed evenly and then added with enough water then printed and dried. The highest daily growth rate of tilapia for 30 days of maintenance was found in treatment B. The survival rate of tilapia in control and treatment B was 100%, which means that all of the tested fish that were reared were all alive.  Whereas in treatment A, it was 95%, where 1 fish jumped out of the happa.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Darna Susantie, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN

References

Afrianto dan E. Liviawaty. 2005. Pakan Ikan dan Perkembangannya. Penerbit. Kanisius. Yogyakarta.

Ali, F. 2009. Mendongkrak Produktivitas Udang Galah Hingga 250%. Penebar Swadaya. Depok.111 hlm.

Amri, K dan Khairuman 2003. Budidaya Ikan nila secara intensif. Jakarta: PT. Agro Media

Amri, K dan Khairuman. 2008. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Penerbit PT. Agromeia Pustaka : Jakarta.

Anonim. 2009. Badan Standarisasi Nasional. SNI: 6138. Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk Pokok (Parent Stock).5 halaman.

Budiarto, H. 1991. Stabilitas Antosianin (Garcinia mangostana) Dalam Minuman Berkarbonat. ITB Bogor.

Cho , C.Y.C, B. Cowey, dan R. Watanabe. 1985. Finfish Nutrition In Asia : Methodological Approaches Research Center. Ottawa. 154 p.

Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification of Flowring Plants. New York, Columbia University Press.

De Silva, Anderson. 1995. Fish Nutrition in Aquaculture. Penerbit Harpman dan Haall. London.

Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Effendie M.I. 1997. Biologi Perikanan. Penerbit Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta. 163 hal.

Ekawati, S. R. 2008. Peningkatan Sintasan dan Pertumbuhan Kepiting Bakau Scylla olivacea Stadia Zoea Melalui Aplikasi Pakan Alami Hasil Bioenkapsulasi Karotenoid Cangkang Kepiting Non Ekonomis. Tesis. Program Pascasarjana Ilmu Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar. 106 hal.

El-Sayed, A. F.M. 2006. Tilapia Culture. Wallingford, Oxfordshire, UK : CABI Publishing is a Division of CAB International.

Fujaya, Y., 2004. Fisiologi Ikan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Halver, J. E. 1989. Fish nutrition. Second edition. Academic Press Inc. California.

Hamid H, Asriyana, Eko Prianto, Manangkalangi E, Yoga G.P, Haryono, Sudarso J, Gundo M.T, M.F Raharjo, Pertami N.D. 2018. Ekologi Reproduksi dan Pertumbuhan Ikan. Penerbit PT. IPB Press. Bogor. 229p.

Hepher, B dan Prugini, Y. 1981. Commercial Fish Farming With Special Reference to Fish Culture in Israel. New York : John Willey and Sons.

Hubeis, M. 1994. Pemasyarakatan ISO 9000 untuk industri pangan di Indonesia. Buletin Teknologi dan Industri Pangan. Vol. V (3). Fakultas Teknologi Pertanian. IPB Bogor.

Ilyas S, F. Cholik, A. Poernomo, W. Ismail, R. Arifudin, T. Daulay, A. Ismail, S. Koesoemadinata, I.N.S. Rabegnatar, H. Supriyadi, H. H. Suharto, Z. I. Azwar, dan S.E. Wardoyo. 1987. Petunjuk Teknis Bagi Pengoperasian Unit Usaha Pembesaran Udang Windu. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta. 99 hal.

Isnansetyo, A., Kurniastuti. 1995. Teknik kultur phytoplankton dan zooplankton. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Kordi dan Tancung. 2005. Budidaya Ikan Laut Keramba Jaring Apung. Rineka Cipta. Jakarta

Lagler, K. F., J. E. Bardach dan R. R. Miller. 1962. Icthyology. John Wiley and Sons, New York.

Lovell, T. 1989. Nutrition of Fish . Van Nostrand Reinhold. New York. 260 p.

Mansyah Elina, Sobir, R. Poerwanto, E. Santosa, dan S. Sinaga. 2011. Genetic Variability In Apomictic Mangoesteen (Garcinia mangostana) and Its Close Realtives (Garcinia spp.) Based On ISSR Markers. Volume 12. Pages : 59-63. Bogor.

Mardawati E, Achyar CS, dan Marta H. 2008 Kajian aktivitas antioksidan ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana) dalam rangka pemanfaatan limbah kulit manggis di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Bandung.

Mardiana, L. 2012. Ramuan dan Khasiat Kulit Manggis. Jakarta : Penebar Swadaya.

Meyers, S.P dan T. Latscha, 1997. Carotenoid : Crustacean Nutrition. World Aquaculture. 6:321-327.

National Research Council. 1983. Nutrient Requirments of Warm Water Fishes and Shellfishes. National Academy Press. Washington DC.

Permana, A.W. 2010. Kulit Buah Manggis Dapat Menjadi Minuman Instan Kaya Antioksidan. Warta Litbang Deptan. 32(2) : 3.

Puspitasari L, Swastini, dan Arisanti, C.I.S. 2013. Skrining fitokimia ekstrak etanol 95% kulit buah manggis (Garcinia mangostana). Vol. 2, No. 3. Jurnal Farmasi Udayana.

Qosim, W.A. 2007. Kulit Buah Manggis sebagai Antioksidan. Bandung.

Rukmana, Rahmat. 1997. Ikan Nila, Budidaya dan Aspek Agribisnis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Sallata, M. K. 2015. Konservasi dan Pengelolaan Sumber Daya Air Berdasarkan Keberadaannya Sebagai Sumber Daya Alam. Info Teknis Eboni, Vol. 12 No. 1 : 75-86.

Santoso, B. 1996. Budidaya Ikan Nila. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Sarifin, K.T. Wibowo, D. Rohmana, S. Rosellia. 2014. Untung 100% dari Budidaya Udang Galah. Agromedia Pustaka. Jakarta. 120 hlm.

Suksamrarn, S, 2003. Antimycobacterial activity of prenylated xanthones from the fruits of Garcinia mangostana. Chem Pharm Bull. Tokyo.

Suyanto. 1993. Nila. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.

Thomas, A. 2005. Aspek Biologi Pertumbuhan, Reproduksi, dan Kebiasaan Makan Ikan Nila (Oreochromis niloticus). IPB. Bogor.

Webster, C. D., and C. Lim. 2002. Nutrition requirenment and feeding finfish for aquaculture. CABI Publishing. New York. USA

Yue, G. H., Lin, H., dan Li, J. 2016. Tilapia is the fish for next Generation aquaculture. International Journal of Marine Science and Ocean Technology , 3(1), 11-13

Zonneveld, N., Huisman E.A., dan Boon J.H. 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Published
2021-01-18