Studi Kondisi Lingkungan Kehidupan Klien Tuberkolosis di Puskesmas Tona, Kecamatan Tahuna Timur

  • Meistvin Welembuntu Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Conny J. Surudani Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: lingkungan kehidupan

Abstract

Arah pembangunan jangka menengah Indonesia (2010-2014) yaitu meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat. Dalam peningkatan derajat kesehatan maka dilakukan beberapa tindakan yaitu peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat serta pembangunan berwawasan kesehatan (Anonim, 2010).Sehubungan dengan kesehatan masyarakt, dewasa ini penyakit Tb paru sering diperbincangkan dibidang kesehatan karena penyakit ini menduduki posisi kedua penyebab kematian di dunia (Anonymous, 2004). Indonesia saat ini berada pada rengking kelima dengan TB paru tertinggi didunia (Kementrian Kesehatan RI, 2011). (Cases detection rate) CDR tertinggi terdapat di Propinsi Sulawesi Utara sebesar 85,2% (profil kesehatan Indonesia, 2011). Di Kabupaten Kepulauan Sangihe TB paru masih menjadi salah satu masalah kesehatan bagi masyarakat Sangihe tercatat pada 2 tahun terakhir yaitu pada tahun 2012 (case detection rate) 85% jumlah penemuan kasus TB paru yang diperiksa secara klinis ada 2.649 kasus dan bulan Januari-Juni 2013adalah 42% dengan jumlah penemuan kasus TB Paru
yang suspek 2.649 kasus (Dinas kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe, 2013). Di Puskesmas Tona angka kejadian Tuberkulosis Paru pada Tahun 2012 dari bulan Januari–Juni jumlah 20 orang, bulan JuliDesember 19 orang, sedangkan pada tahun 2013 dari bulan Januari–Juni 2013 adalah 28 orang. Dari jumlah di atas menunjukkan bahwa tahun 2013 mengalami peningkatan pada triwulan pertama dan kedua (Profil Puskesmas Tona, 2013). Menurut (Naga,2012), banyak faktor-faktor yang menyebabkan Tuberculosis Paru yaitu diantaranya faktor lingkungan, ekonomi, tingkat pendidikan. Akan tetapi faktor lingkungan berperan besar bagi insiden Tuberkulosis Paru, karena lingkungan merupakan hal tidak bisa terpisahkan dari kehidupan manusia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonymous. 2011. Etd.eprints.ums.ac.id/16082/3/BAB 1_i.pdf diaksestanggal3 septembertahun 2012.

Ardiansyah, M. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta: Diva Press.

Ruswanto, B. 2011. Contoh Proposal Gambaran Lingkungan Tuberkulosis Paru. Diakses tanggal 3 tahun 2013, www..google.com./url.undip.ac.id/pdf

Crofton, J. 2002. Tuberkulosis Klinis. Edisi 2. Jakarta:Widya Medika.

Dinas Kesehatan kab. Kepulauan Sangihe, 2013. Profil Kesehatan Kab.Kepulauan Sangihe, diambil pada tanggal 2 september 2013.

Danusntoso, H. 2012. Buku Saku lmu Penyakit Paru, edisi 2. Jakarta: EGC.

Hidayat, A.A.A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data, Ed.1. Jakarta: Salemba Medika.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Riset Kesehatan Dasar, diaskses tanggal 2 septembaer 2013, dari www.riskesdas.litbang.depkes.go.id/pdf

Naga, S.S. 2012. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Diva Press.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan,
Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika.

Puskesmas Tona Kecamatan Tahuna Timur, 2013. Profil Kesehatan Puskesmas Tona, diambil pada tanggal 3 September 2013

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2002. Pedoman diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia, diakses tanggal 3 september 2013,dari www. Klinik pdpi.com\konsensus/tb/tb.pdf

Pusat Promosi Kesehatan, Departemen Kesehatan RI. 2006. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: Diakses 5 september 2013, dari www.unimus.id.php\depkesRI\pdf

Syadam, G. 2012. Memahami Berbagai Penyakit, Penyakit Pernapasan dan Gangguan Pencernaan. Bandung: Alfabeta.

Soemitrat. 2000. Epidemologi Lingkungan. Yokyakarta: Gajah Mada Universitas Press.
Published
2015-03-01