Artikel TEKNIK PEMBUATAN GADING PERAHU PENANGKAP IKAN TIPE PAMO DI KAMPUNG PARA SALENGKERE KECAMATAN TATOARENG

Shipbuilding Techniques For Making Hull Frame of "Pamo"-Type Boat In Para Salengkere Village Tatoareng District

  • Marsugianto
  • Yuliana Tatontos
  • Julius Wuaten Julius
Keywords: gading, perahu kayu, para salingkere

Abstract

Proses pembuatan gading perahu merupakan salah satu tahapan yang penting dan sangat menentukan dalam pembuatan perahu berbahan kayu, karena dalam konstruksi kapal, gading berfungsi selain untuk memperkuat kapal dari terjangan gelombang juga berfungsi dalam pembentukan badan kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pembuatan gading perahu penangkap ikan tipe pamo di Kampung Para Salengkere Kecamatan Tatoareng. Penelitian dilakukan dengan melaksanakan observasi atau pengamatan langsung dan partisipasi aktif dalam pembuatan dan pemasangan gading perahu tipe pamo. Secara umum teknik pembuatan gading perahu tipe pamo di Kampung Para Salengkere Kecamatan Tatoareng menggunakan bahan kayu kapuraca (Callophyllum inophyllum) yang dalam bahasa lokal disebut dingkaleng yang tahan terhadap air laut, kuat dan memiliki serat yang padat. Pada proses pembuatan gading terdapat beberapa bentuk gading yang di buat untuk 1 (satu) unit perahu yaitu gading berbentuk huruf “V” pada bagian haluan dan bentuk huruf “U” pada midship sampai buritan perahu dan pemasangannya di mulai dari bagian linggi depan perahu ke arah buritan.  Jumlah gading yang dipasang pada perahu tipe pamo yang dibuat berjumlah ganjil sebanyak 23 buah dengan jarak antar gading 28 cm.

 

The process of making hull frame represents one the most important and crucial stages in building wooden boats because in ship construction, frames function to strengthen the ship from waves and to form a ship's hull. This reserach aimed to determine the technique of making “pamo”-type hull frame in Para Salengkere Village, Tatoareng District. We applied field observation and active participation in building pamo-type hull frame in Para Salengkere Village, Tatoareng District using local wood known as “kapuraca” or “dingkaleng” because of its resistance to sea water, strong and dense fibers. We used V shaped frame on the bow, round bottom (RB) at midship and "U" shape at the stern of the boat and the installation starts from the front height of the boat towards the stern. We installed an odd number (23) of tusks with a distance of 28 cm among the tusks.

Downloads

Download data is not yet available.

References

BPS Sangihe. (2019). Kabupaten Kepulauan Sangihe Dalam Angka 2019. Badan Pusat Statistik. Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tahuna

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. 2001. Departemen Pendidikan Nasional. Balai Pustaka. Jakarta.

Mullah., A (2010). Kesesuaian Ukuran BeberapaBagian Konstruksi Kapal Penangkap Ikan Di PPN Pelabuhan Ratu Jawa Barat Dengan Aturan Biro Klasifikasi Indonesia. Institut Pertanian Bogor

Mote. P, Rahayu, dan Arifudin.(2016). Teknologi Pembuatan Perahu Tradisional Oleh Masyarakat Di Sekitar Danau TigiKampung Puyai. Jurusan Kehutanan. FakultasKehutananUniversitas Papua Manokwari, Papua Barat

Nasution dan Hutauruk. 2016. Analisis Konstruksi Kapal Nelayan Tradisional di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan Volume 21 Nomor 1. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau.

Rahman.,A.F. 2009. Tingkat Keakuratan Konstruksi Gading-Gading Kapal Kayu Galangan Kapal UD. Semangat Untung di Desa Tanah Beru Buluh Kumba Sulawesi Selatan. Skripsi. Mayor Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap. Departeman Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Jawa Barat.

Rumanti.,V.K, Yopi.N dan Kusumanti. I. 2011. Tingkat Pemanfaatan Material Kayu Pada Pembuatan Gading-Gading di Galangan Kapal Rakyat UD. Semangat Untung Desa Tanah Beru Buluhkumba Sulawesi Selatan. Departeman Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Jawa Barat.

Sumaryanto.(2013). Konsep Dasar Kapal.KementerianPendidikan Dan Kebudayaan, PPPPTK Boe Malang

Undang Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Republik Indonesia. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073
Published
2021-01-18