Keberhasilan Hidup dan Perubahan Ukuran Tubuh Saat Pemutusan, Penutupan Luka dan Awal Regenerasi Tiga Spesies Teripang Getah (Bohadschia Argus, B. Marmorata dan B. Vitiensis)

(The Success of Life and Body Size Changes Attermination, Wound Closure and Beginning Regeneration of Three Species of the Sap Sea Cucumber (Bohadschia Argus, B. Caruso and B. Vitiensis))

  • Edwin O. Langi Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Forzando S. Mehare Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Bonita Marapil Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: teripang, bohadschia, fission plane, cutting plane

Abstract

Budidaya teripang merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produksi perikanan komoditi ini. Namun kendala utama dalam usaha ini adalah ketersediaan benih dan induk. Adanya kemampuan membelah diri teripang secara alamiah mendorong suatu penelitian untuk mengkaji kemampuan perbanyakan diri dari teripang. Penelitian ini bertujuan : Menentukan keberhasilan hidup dan perubahan ukuran tubuh tiga jenis teripang getah Bohadschia spp saat pemutusan, penutupan luka dan tahap awal regenerasi. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode deskriptif ekperimental secara in sittu. Perubahan ukuran tubuh dan keberhasilan hidup setiap jenis dan kedalaman akan dibandingkan satu sama lain. Lokasi penelitian ini di pantai Buwu-Bungalawang Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pengamatan dan pengambilan data mencakup proses fission (pengikatan), serta cutting (pemotongan), proses penutupan luka dan keberhasilan regenerasi. Waktu pengamatan ± 42 hari terhitung dari tanggal 2 Mei–13 Juni 2015. Sampel teripang getah yang dipilih adalah Bohadschia argus, B. marmorata,dan B.vitiensisdiperoleh melalui penangkapan di alam dengan melakukan penyelaman. Hasil pemutusan bagian tubuh teripang menjadi 2 dan 3 bagian melalui metode pengikatan (fission plane) dan pemotongan (cutting plane) mendapatkan hasil yang berbeda. Metode cutting plane masih lebih baik pemutusannya dibandingkan dengan metode fision. Umumnya di setiap jenis terjadi penurunan jumlah individu dari selesai pemutusan, penutupan luka dan awal regenerasi. Individu baru bagian posterior masih lebih tinggi keberhasilan hidupnya dibandingkan dua bagian tubuh individu baru. Individu baru bagian middle memiliki tingkat keberhasilan hidup yang paling rendah. Perubahan ukuran tubuh tiga jenis teripang getah Bohadschia spp menunjukkan terjadi penyusutan ukuran, baik panjang maupun berat tubuh. Pada saat
fission banyak cairan tubuh yang terbuang, organ tubuh yang terpotong dan hilang. Adanya kemampuan melenturkan tubuh pada teripang umumnya, menyebabkan pada saat pemutusan dan pengukuran, panjang tubuh akan berubah menurun. Pada penelitian selanjutnya perlu diperhatikan kondisi teripang sampel pada saat memulai pemutusan. Individu yang sudah stress akibat terlalu lama ditampung dapat menjadi
penyebab kegagalan dalam pelaksanaan praktek perbanyakan diri dengan metode pemutusan baik pengikatan maupun pemotongan. Selain itu dalam lanjutan penelitian berikut perlu dilakukan perbandingan kedalaman berbeda dan percobaan pemberian pakan pada sampel yang sudah melakukan regenerasi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Darsono, P. 1999. Reproduksi aseksual pada teripang, Oseana XXIV (2):1–11.

Dwiono, S.A.P. 2009. Perbanyakan Holothuria atra (ECHINODERMATA: HOLOTHUROIDAE) Melalui Stimulasi Pembelahan. ISSN 0125–9830 Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 35 (1):47–56.

Hamidah. 1999. Pengaruh Suhu terhadap Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan dan Perkembangan Larva Teripang Pasir (Holothuriascabra, Jaeger) pada Fase Doliolaria dan Penctactula.Skripsi.Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Bogor.70 hal.

Hartati, R., dan H. Yanti. 2006. Kajian Gonad Teripang Getah (Holothuriavagabunda) pada Saat Bulan Penuh dan Bulan Baru di Perairan Bandengan,
Jepara. Ilmu KelautanVol. 11 (3):126–132.

Hermawan, W., R. Hartati 2012. Stimulasi Reproduksi Aksesual pada Stichopus horrens di Perairan Pulau Karimun jawa, Kabupaten Jepara. Journal
of Marine Research.Volume 2, Nomor 1. 118–124 hal.

Karim, R.A., R. Hartati, dan Widianingsih, 2013. Kemampuan Fission Teripang Holothuriaedulis dan Holothurialeucospilota (Holothuridae) ukuran
yang berbeda di Kepulauan Karimun Jawa. Journal of Marine Research.Volume 2, Nomor 1. 154–160 hal.

Karinda, R. Stimulasi fission Reproduksi Aseksual Teripang Gamat Stichopus spp di Teluk TalengenSangihe. Karya Tulis Ilmiah. Politeknik Negeri
Nusa Utara. 35 hal.

Laxminarayana, A. 2006. Asexual reproduction by induced transverse fission in the sea cucumbers Bohadschia marmorata and Holothuriaatra. SPC Beche-demer Information Bulletin : 3 – February 2006. P. 35–37.

Lukas, D.R. 2013. Inventarisasi dan Teknik Penanganan Teripang hidup di Teluk Talengen KecamatanTabukan Tengah Kabupaten Kepulauan
Sangihe. Praktek Kerja Lapangan III. Politeknik Negeri Nusa Utara. 30 hal.

Lukas, D.R. 2014. Stimulasi Fission pada Reproduksi Aseksual Teripang Cerah Hitam (Holothuria atra) di dua habitat berbeda di Teluk TalengenSangihe. Karya Tulis Ilmiah. Politeknik Negeri Nusa Utara. 31 hal.

Mutaqin, A.E., R. Hartati, dan E.W. Kushartanto 2013. Stimulasi Fission Pada Reproduksi Teripang Holothuria atra. Journal of Marine Research.
Volume 2, Nomor 1. 96–102 hal.

Nugroho, D., R. Hartati, J., Suprijanto. 2012. Stimulasi Fission Reproduksi Aksesual Teripang Holothuria atra dan teripang Holothuria impatiens.Journal of Marine Research.Volume 2, Nomor 1. 161–166 hal.

Patras, E. 2014. Stimulasi fission reproduksi aseksual teripang getah (Bohadschiamarmorata) di TelukTalengen - Sangihedengan 3 tipe pengikatan
berbeda. Karya Tulis Ilmiah. Politeknik Negeri Nusa Utara. 31 hal.

Pitriana, N.N. 2014. Stimulasi Fission Reproduksi Aseksual Teripang Cerah Merah Holothuria edulis Leson 1830 di Teluk Talengen - Sangihe
Published
2015-11-01