Hubungan antara Pengetahuan Perawat dengan Pelaksanaan Perawatan Ulkus Diabetik di RSUD Liunkendage Tahuna

(Relationship between the Nurse’s Knowledge with The Diabetic Ulcers Care Implementation in Liunkendage Hospital Tahuna)

  • Christien A. Rambi Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Iswanto Gobel Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Yanly Tuwohingide Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: ulkus diabetik, perawat, Liunkendage

Abstract

Salah satu penyakit degeratif yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia ialah diabetes mellitus. Menurut survey World Health Organisation (WHO), Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita diabetes melitus dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk Indonesia yakni sebanyak 5,6 juta untuk usia diatas 20 tahun, dan diprediksikan akan meningkat menjadi 8,2 juta pada tahun 2020 (Supari, 2005). Salah satu komplikasi dari diabetes melitus ialah ulkus diabetik. Penyembuhan luka yang lambat dan meningkatnya kerentanan terhadap infeksi, cenderung terjadi sehingga ulkus diabetik dapat berkembang, dan terdapat resiko tinggi perlu dilakukannya amputasi tungkai bawah. Hal tersebut merupakan masalah bagi keperawatan yang sangat komplekspenatalaksanaannya.Penderita diabetes mempunyai resiko 15% terjadinya ulkus diabetik pada masa hidupnya dan resiko terjadinya kekambuhan dalam 5 tahun sebesar 70%.Beberapa penelitian di Indonesia melaporkan bahwa angka kematian yang diakibatkan oleh ulkus diabetik berkisar 17%-32%, sedangkan angka laju amputasi berkisar antara 15%-
30%. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengetahuan perawat tentang perawatan ulkus diabetikum dengan pelaksanaan perawatan ulkus diabetikum di RSUD Liunkendage Tahuna. Metode yang digunakan dalam penilitian ini ialah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh perawat yang ada di ruang Bougenville, Crysant, dan Edelweis, sedangkan
teknik pengambilan sampel ialah total sampling sebanyak 30 orang. Penelitian berlangsung mulai tanggal 01 November – 30 November 2015. Pengolahan data menggunakan SPSS 17 dengan menggunakan uji Fisher. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 18 orang (60%) responden memiliki pengetahuan baik dan 12 orang (40%) responden memiliki pengetahuan kurang, sedangkan hanya 5 orang (16.7%) yang melakukan
perawatan ulkus diabetik dengan sempurna dan 25 orang (83.3%) melakukan perawatan ulkus diabetik dengan tidak sempurna. Dari hasil uji Fisher didapatkan nilai p = 0.364, artinya bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pelaksanaan perawatan ulkus diabetik. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengetahuan responden berada pada kategori baik (60%) dan sebagian besar responden melakukan perawatan ulkus diabetik dengan tidak sempurna (83.3%), serta tidah ada hubungan signifikan antara pengetahuan responden dengan pelaksanaan perawatan ulkus diabetik. Disarankan kepada pihak RS agar dapat menyusun standar prosedur baku khusus perawatan ulkus diabetik serta perlunya pelatihan perawatan ulkus diabetik bagi perawat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Gitarja. 2008. Perkembangan Perawatan Luka Dulu Dan Kini. Jurnal Keperawatan. Indonesia. Diakses di http://emedicine.com/red tanggal 10 Mei 2015.

Hidayat, A. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Jauhari. 2007. Gangren dan Perawatan Luka Gangren. Diakses di http://nursingscience.com/red tanggal 10 Mei 2015.

Notoatmojo, S. 2007. Promosi Kesehatan &Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, edisi 4. Jakarta: EGC.

Potter & Perry. 2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC.

Smeltzer & Bare. 2006. Keperawatan Medikal Bedah, Jilid 2. Jakarta: EGC.

Suikromo Wahyuni. 2010. Hubungan Pengetahuan Perawat dengan Pelaksanaan Perawatan Ulkus Diabetik di RS Tk. II Pelamonia Makassar, Skripsi. Ujung Pandang; Universitas Hasanudin.

Supari Fadillah. 2005. Diabetes Mellitus Masalah Kesehatan Masyarakat Yang Serius.

Suriadi. 2004. Perawatan Luka, Edisi I. Jakarta: CV Sagung Seto.

Suyono Slamet. 2007. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: FKUI.

Syamsuhidajat. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.

Tambunan Monalisa. 2007. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: FKUI.

Tarigan Rosina & Pemila Uke. 2007. Perawatan Luka Moist Wound Healing Tren dan Issue. Diakses di http://www.google.co.i /search?q=moist+wound+ healing&hl=id&start =90&sa=N” tanggal 10 Mei 2015.

Waspadji Sarwono. 2007. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: FKUI.

Wilson & Price. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Published
2016-03-01