PENINGKATAN KAPASITAS IBU DALAM DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN STUNTING DI KAMPUNG PINTARENG KECAMATAN TABUKAN SELATAN TENGGARA

INCREASING MATERNAL CAPACITY IN EARLY DETECTION AND STUNTED PREVENTION IN PINTARENG VILA SUB-DISTRICT TABUKAN SOUTH SOUTH EAST

  • Chandrayani Simanjorang Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Mareike Doherty Patras
Keywords: Peningkatan, Kapasitas, Pengetahuan, Ibu, Stunting

Abstract

Salah satu intervensi bidang kesehatan untuk menurunkan prevalensi stunting di Indonesia adalah dengan intervensi gizi spesifik. Di antaranya dengan memberikan edukasi kepada Ibu yang memiliki balita terkait stunting. Strategi ini dapat diperkuat melalui peran perguruan tinggi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Ibu dalam deteksi dini dan pencegahan stunting. Semua anak balita dari Ibu yang menjadi sasaran penyuluhan mendapatkan makanan tambahan berupa susu dan biskuit. Kegiatan pengabdian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pintareng pada Maret-Agustus 2021. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah memberikan penyuluhan kepada Ibu yang memiliki balita tertkait stunting dan deteksi dini stunting. Penyuluhan dilakukan dari rumah ke rumah dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik. Dengan meningkatnya pengetahuan Ibu maka diharapkan dapat menjadi salah satu upaya menurunkan prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Pintareng. Selain penyuluhan dilakukan juga pemberian makanan tambahan berupa susu dan biscuit. Hasil kegiatan ditemukan bahwa terdapat 7 orang anak stunting sementara 3 orang lainnya masuk kategori normal. Berdasarkan wawancara terdapat faktor risiko stunting pada anak diantanya faktor ekonomi, faktor pengasuhan yang kurang baik, anak sering sakit infeksi, dan anak tidak mau makan. Sebanyak 10 orang Ibu dan 1 orang petugas kesehatan mendapatkan penyuluhan terkait stunting dan deteksi dini stunting. Sebelum dilakukan penyuluhan, mayoritas tingkat pengetahuan ibu masih kurang (90 persen) dan hanya 1 orang Ibu (1 persen) yang memiliki pengetahuan baik terkait stunting. Setelah penyuluhan, pengetahuan ibu menjadi meningkat meskipun pengukurannya dilakukan secara kualitatif (wawancara) dengan demikian kapasitas Ibu dalam deteksi dini stunting juga semakin meningkat. Proses pendidikan kesehatan merupakan proses yang harus dilakukan secara terus menerus sehingga disarankan kepada Puskesmas untuk menyisipkan kegiatan penyuluhan terkait stunting dalam posyandu rutin.

One of the interventions in the health sector to reduce the prevalence of stunting in Indonesia is specific nutrition interventions. Among them by providing education to mothers who have toddlers who stunting. This strategy can be strengthened through the role of universities in community service activities. Therefore, this activity aims to increase the capacity of mothers in the early detection and prevention of stunting. All children under five from mothers who were the target of counseling received additional food in the form of milk and biscuits. Service activities are carried out in the work area of ​​the Pintareng Health Center. The method used is to provide counseling to mothers who have toddlers related to stunting and early detection of stunting. Counseling is carried out from door to door by implementing good health protocols. With the good knowledge of mothers, it is hoped that it can be one of the efforts to reduce the prevalence of stunting in ​​the Pintareng Health Center. In addition to counseling, additional food was also provided in the form of milk and biscuits. The results of the activity found that there were 7 stunting children while 3 others were in the normal category. Based on interviews, there are risk factors for stunting in children including economic factors, poor parents, children often getting infections, and children don't want to eat. A total of 10 mothers and 1 health worker received counseling related to stunting and early detection of stunting. Before the counseling was carried out, the majority of mothers' knowledge levels were still lacking (90 percent) and only 1 mother (1 percent) had good knowledge regarding stunting. After counseling, the mother's knowledge increased even though the measurement was done qualitatively (interview). The process of health education is a process that must be carried out continuously so it is recommended to the Puskesmas to insert the outreach activities in Health Center.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achadi, L. E. 2013. Gizi Ibu dan Kesehatan Reproduksi dalam Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Press.

Chang, S. et al. 2010. Early Childhood Stunting and Later Fine Motor Abilities, Developmental Medicine & Child Neurology, 52(9), pp. 831–836.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe. (2019). Profil Kesehatan Puskesmas Pintareng 2019.

Kementerian Dalam Negeri RI. 2007. Permendagri RI No. 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat.

Kementrian Keserhatan RI. 2018. Pedoman Sukses Asuhan Gizi Puskesmas.

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Standar Operasional Prosedur (SOP) Deteksi Dini dan Rujukan Balita Gizi Buruk atau yang Berisiko Gizi Buruk.

Kementrian Kesehatan RI. 2020. Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan Berupa Biskuit Kepada Balita Kurus dan Ibu Hamil KEK. Jakarta.

Mentri Kesehatan RI. 2020. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Stnndar Antropometri Anak.

Puskesmas Pintareng. 2010. Profil Kesehatan Puskesmas Pintareng.

Riskesdas. 2018. Laporan Provinsi Sulawesi Utara RISKESDAS 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes.

Sekretariat Wakil Presiden RI. 2019. Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil Periode 2018-2024.

UNICEF. 2013. Improving Child Nutrition: The Achievable Imperative For Global Progress.

WHO. 2014. Global Nutrition Target 2025: Stunting Policy Brief.

WHO. 2015. Nutrition Landscape Information System (NLiS), Help Topic: Child Malnutrition

Published
2022-02-23