http://e-journal.polnustar.ac.id/tkrg/issue/feed Jurnal Ilmiah Tatengkorang 2024-04-27T09:38:10+00:00 Ely John Karimela elyjohnnkarimela@polnustar.ac.id Open Journal Systems <p>Information and Communication Service, Health, Maritimes</p> <p>p-ISSN: <a href="http://u.lipi.go.id/1510561329" target="_blank" rel="noopener">2598-8905</a></p> <p>e-ISSN: <a href="http://u.lipi.go.id/1544411024" target="_blank" rel="noopener">2655-285</a></p> http://e-journal.polnustar.ac.id/tkrg/article/view/546 Edukasi Penerapan EDUKASI PENERAPAN SISTEM RANTAI DINGIN PADA NELAYAN DAN PEKERJA MITRA DI PELABUHAN PERIKANAN PERINTIS DAGHO, KEPULAUAN SANGIHE, SULAWESI UTARA 2024-04-27T09:38:10+00:00 Wendy Tanod wendytanod@gmail.com Novalina Maya Sari Ansar novalinaa41@gmail.com Frets Jonas Rieuwpassa frets.polnustar@gmail.com Jaka Frianto Putra Palawe palawejaka14@gmail.com Eko Cahyono ekocahyono878@gmail.com <p>Kampung Dagho merupakan sentra Perikanan di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kampung Dagho terdapat sarana dan prasarana berupa Pelabuhan Perikanan Perintis dan dua perusahaan penanganan ikan beku, yakni PT. Jassendo Santosa Mandiri dan PT. Perikanan Indonesia Persero. Hasil survei awal diperoleh informasi masih terbatasnya pengetahuan dan keterampilan nelayan dan pekerja di Pelabuhan Perikanan Perintis dalam penanganan ikan melalui sistem rantai dingin. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya penerapan sistem rantai dingin pada ikan hasil tangkapan masyarakat nelayan dan pekerja di Pelabuhan Perikanan Perintis Dagho. Metode pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus meliputi penjajakan, identifikasi masalah, penetapan pelaksanaan kegiatan, penyusunan materi dan instrument penyuluhan, pemberian materi, dan evaluasi. Materi penyuluhan yang diberikan, yaitu 1. faktor penyebab kemunduran mutu ikan; 2. penerapan sistem rantai dingin pada penanganan ikan, dan 3. pentingnya sanitasi dan hygiene pada proses penanganan ikan. Dari kegiatan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus ini telah berhasil meningkatkan pengetahuan nelayan dan pekerja tentang pentingnya penerapan sistem rantai dingin dan sanitasi hygiene selama proses distribusi ikan dari kapal hingga pada saat proses produksi. Sinergitas antara pemerintah, perusahaan dan akademisi sangat penting dilakukan secara berkala untuk mengedukasi para nelayan dan pekerja khususnya yang beraktivitas di Pelabuhan Perikanan Perintis Dahgo.</p> <p><em>Dagho village is a fishery center in the Sangihe Islands Regency. Dagho village has facilities and infrastructure from a Pioneer Fishery Port and two frozen fish handling companies, namely PT. Jassendo Santosa Mandiri and PT. Perikanan Indonesia Persero. The initial survey results revealed that the knowledge and skills of fishermen and workers at the Pioneer Fishery Port still needed to be improved in handling fish through the cold chain system. This Stimulus Community Partnership Program activity aims to provide information on the importance of applying the cold chain system to fish caught by fishing communities and Dagho Pioneer Fishing Port workers. Implementing the Stimulus Community Partnership Program includes assessment, problem identification, determination of activity implementation, preparation of extension materials and instruments, provision of materials, and evaluation. The counseling materials provided were: 1. the factors causing the deterioration of fish quality; 2. application of cold chain systems in fish handling; and 3. the importance of sanitation and hygiene in the fish handling process. The activities of the Stimulus Community Partnership Program have increased fishermen's and workers' knowledge about the importance of implementing a cold chain system and sanitation hygiene during the fish distribution from ships to the production process. The synergy between the government, companies, and academics must be carried out regularly to educate fishermen and workers, especially those active in the Dahgo Pioneer Fishing Port.</em></p> 2024-03-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA http://e-journal.polnustar.ac.id/tkrg/article/view/636 Anemia pada Remaja PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM MEWUJUDKAN “REMAJA PUTRI SEHAT BEBAS ANEMIA” DI DESA SAWIR KEC. TAMBAKBOYO, TUBAN 2024-04-27T09:37:46+00:00 Teresia Retna Puspitadewi teresiaretno@yahoo.com Juliana Christyaningsih teresiaretno@yahoo.com Binti Yunariyah teresiaretno@yahoo.com <p>Remaja putri memilik risiko tinggi mengalami anemia karena defisiensi zat besi. Hal ini karena remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan Hambatan penurunan kejadian anemia pada remaja putri antara lain:&nbsp; kurangnya pemahaman keluarga terhadap pencegahan anemia dan status gizi remaja putri,&nbsp; kurang terpaparnya keluarga terhadap risiko atau dampak anemia, oleh karena itu perlu adanya pemberdayaan keluarga untuk :1) Deteksi dini kejadian anemia 2) Edukasi pemenuhan gizi remaja dengan pemanfaatan pangan lokal. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk menumbuhkan kemandirian keluarga sebagai upaya mewujudkan remaja putri bebas anemia&nbsp; di Desa Sawir&nbsp; Kecamatan Tambakboyo&nbsp; Kabupaten Tuban. Kegiatan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu: tahap 1 tgl 4 Juni&nbsp; 2023 dilakukan skreening anemia pada 50 remaja putri di polindes, tahap 2 tanggal 21 Juni 2023 penyuluhan dan demonstrasi pembuatan menu, tahap 3 tanggal 4-5 Juli 2023 pendampingan pembuatan menu berbahan pangan lokal pada keluarga. Dari kegiatan pengabdian masyarakat didapatkan hasil skreening masih ditemukan sebagian kecil (10 persen) remaja&nbsp; putri mengalami anemia, kenaikan nilai rata-rata pengetahuan anemia dan dampaknya sebesar 4 Persen dari post-test dibandingkan&nbsp; pre-test ,dan dihasilkan 27 kreasi menu makanan berbahan pangan lokal yang bergizi seimbang bagi remaja. Perlu adanya kegiatan lanjutan yang berupa pendampingan pada keluarga yang memiliki remaja putri agar keluarga dapat melakukan deteksi dini anemia dan pencegahannya serta kerjasama pihak kecamatan, dan puskesmas agar kegiatan pengabdian masyarakat ini tepat sasaran dan berhasil guna sebagai&nbsp; upaya turut serta mensukseskan program pemerintah dalam mewujudkan ‘Remaja Putri Sehat Bebas Anemia’</p> <p><em>Adolescent girls have a high risk of anemia due to iron deficiency. This is because adolescent girls menstruate every month and are in their growth Obstacles to reducing the incidence of anemia in adolescent girls include: lack of family understanding of anemia prevention and nutritional status of adolescent girls, lack of family exposure to the risk or impact of anemia, therefore it is necessary to empower families to: 1) Early detection of anemia 2) Education on the fulfillment of adolescent nutrition with the use of local food. Community</em> <em>service activities aim to foster family independence as an effort to realize anemia-free adolescent girls in Sawir Village, Tambakboyo District, Tuban Regency. The activity was carried out in 3 stages, namely: phase 1 on June 4, 2023, anemia screening was carried out on 50 adolescent girls in Polindes, phase 2 on June 21, 2023, counseling and demonstration of menu making, phase 3 on July 4-5, 2023, assistance in making menus made from local food for families. From community service activities, it was found that a small percentage (10 percent) of adolescent girls had anemia, an increase in the average value of anemia knowledge and its impact by 4 percent from the post-test compared to the pre-test, and produced 27 creations of food menus made from local foods that are nutritionally balanced for adolescents.&nbsp; There needs to be further activities in the form of assistance to families who have adolescent girls so that families can carry out early detection of anemia and its prevention as well as cooperation between the Subdistrict, and Puskesmas so that this community service activity is right on target and successful as an effort to participate in the success of government programs in realizing 'Healthy Young Women Free of Anemia'</em></p> 2024-03-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA http://e-journal.polnustar.ac.id/tkrg/article/view/550 PKMS PEMBERANTASAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU UNTUK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU BERESIKO DI KECAMATAN MANGANITU 2024-04-27T09:37:58+00:00 Yeanneke Liesbeth Tinungki ane_tinungki@yahoo.com Detty Jeane Kalengkongan kalengkongandetty@gmail.com <p>Tuberculosis (TBC) atau TB paru merupakan sejenis penyakit, infeksi yang diakibatkan <em>Mycobacterium</em> <em>tuberculosis</em>, bakteri ini adalah bakteri yang sangat tahan asam sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mengobatinya. Kecamatan Manganitu merupakan 1 (satu) Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang memiliki angka kejadian TB paru yang sangat tinggi. Penduduk dengan status pendidikan rendah cenderung memiliki masalah kesehatan terutama pencegahan TB Paru. Tujuan kegiatan PKMS ini adalah untuk mengurangi angka penderita penyakit TB paru, terciptanya perbaikan tata nilai masyarakat dari aspek kesehatan. PKMS dilaksanakan mulai akhir bulan Mei 2022 sampai dengan bulan November 2022 di wilayah Puskesmas Manganitu dengan 8 orang pasien. Metode pelaksanaan dibagi 3 tahap yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Hasil pelaksanaan ditahap persiapan adalah penyusunan program kerja, persiapan informasi, persiapan sarana prasarana dan koordinasi. Hasil PKMS ditahap pelaksanaan adalah pencarian pasien atau skrining, pemeriksaan sputum di laboratorium, pemberian obat OAT, evaluasi pengobatan setelah 2 bulan pemberian dan penyuluhan kesehatan serta pemberian makanan tinggi gizi.&nbsp; Hasil PKMS ditahap evaluasi adalah melakukan evaluasi secara formatif dan sumatif. Kesimpulan PKMS ini Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Stimulus ini berlangsung dengan baik karena kerjasama yang baik dengan pasien, petugas Puskesmas, dokter dan keluarga Pasien</p> <p><em>Tuberculosis (TB) or pulmonary TB is a disease, an infection caused by Mycobacterium tuberculosis, this bacterium is a very acid-resistant bacteria that takes a long time to treat. Manganitu District is 1 (one) District in Sangihe Archipelago District which has a very high incidence of pulmonary TB. Residents with low educational status tend to have health problems, especially prevention of pulmonary tuberculosis. The aim of this PKMS activity is to reduce the number of people with pulmonary TB, to create improvements in community values ​​from the health aspect. PKMS was carried out from the end of May 2022 to November 2022 in the Manganitu Health Center area with 8 patients. The implementation method is divided into 3 stages, namely the preparation stage, the implementation stage and the evaluation stage. The results of the implementation in the preparation stage are the preparation of work programs, preparation of information, preparation of infrastructure and coordination. The results of PKMS in the implementation phase are patient search or screening, sputum examination in the laboratory, administration of OAT drugs, evaluation of treatment after 2 months of administration and health education and provision of high-nutrition food. The results of PKMS in the evaluation stage are conducting formative and summative evaluations. The conclusion of this PKMS is that the Implementation of Stimulus Community Service is going well because of good cooperation with patients, Health Center staff, doctors and the patient's family</em></p> 2024-03-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA http://e-journal.polnustar.ac.id/tkrg/article/view/644 PENINGKATAN KAPASITAS KADER POSYANDU TERKAIT PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN ANAK 2024-04-27T09:37:33+00:00 Nova Kapantow y.sanggelorang@unsrat.ac.id Yulianty Sanggelorang y.sanggelorang92@gmail.com Adisti Aldegonda Rumayar adistirumayar@yahoo.com <p>Asupan makanan yang tidak adekuat merupakan salah satu penyebab malnutrisi pada anak. Sehingga menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan makanan yang tepat dan sesuai untuk tumbuh kembang yang optimal. Pemberian makanan yang sesuai untuk bayi dan anak (PMBA) sejak lahir hingga usia dua tahun merupakan langkah awal yang krusial dalam upaya mencapai tujuan tersebut. Untuk mendukung upaya tersebut, Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dirancang dengan tujuan meningkatkan kapasitas kader Posyandu terkait praktik PMBA yang tepat dan sesuai. Melalui metode penyuluhan langsung dan tutorial serta diskusi evaluatif, kegiatan PKM ini berhasil meningkatkan kemampuan kader Posyandu dalam PMBA yang optimal. Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk keberhasilan upaya kesehatan, termasuk dalam implementasi praktik PMBA yang tepat. Dengan demikian, kegiatan semacam ini dapat menjadi salah satu langkah strategis dalam upaya preventif berbagai masalah gizi</p> <p><em>Inadequate food intake is one of the leading causes of malnutrition in children. Hence, it is crucial to ensure that children receive appropriate and sufficient nutrition for optimal growth and development. The provision of proper infant and young child feeding (IYCF) from birth to two years of age is a critical initial step in achieving this goal. To support these efforts, this Community Partnership Program (CPP) was designed with the aim of enhancing the capacity of Posyandu cadres in practicing appropriate and adequate IYCF. Through direct counseling methods, tutorials, and evaluative discussions, this CPP activity successfully improved the ability of Posyandu cadres in optimal IYCF practices. Support from various stakeholders is essential for the success of health initiatives, including the implementation of appropriate IYCF practices. Therefore, activities like this can be seen as a strategic step in preventing various nutritional problems.</em></p> 2024-03-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA http://e-journal.polnustar.ac.id/tkrg/article/view/647 A PELATIHAN DIMENSIA BAGI LANSIA DI JEMAAT GMIM KALVARI MALALAYANG SATU KECAMATAN MALALAYANG DAN JEMAAT GMIM SION BAILANG KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO, SULAWESI UTARA 2024-04-27T09:37:21+00:00 Margareth Sapulete margarethsapulete@yahoo.com Martin Simanjuntak martinsimanjuntak.fkusr@gmail.com <p>Demensia merupakan fenomena yang diawali dengan degradasi psikologis substansial yang berpengaruh pada domain kognitif, seperti belajar dan ingatan, bahasa, peranan eksekutif, atensi kompleks, perseptual-motorik, dan kognisi sosial.&nbsp; Walapun belum ada data resmi jumlah dimensia, berdasarkan pengamatan di lapangan, jumlah penderita dimensia di Kota Manado khususnya pada mitra GMIM Kalvari Malalayang Satu dan GMIM Sion Bailang semakin bertambah.&nbsp; Beberapa permasalahan prioritas mitra yang memicu tingginya angka dimensia antara lain kurangnya pemahaman keluarga terhadap dimensia, dimensia dianggap wajar bagi lansia sehingga “dibiarkan” tanpa penanganan, kurangnya keterbukaan keluarga untuk memeriksakan&nbsp; penderita dimensia, para lansia belum pernah mendapatkan informasi&nbsp; dan edukasi secara komprehensif terkait dimensia, dan kurangnya sumber daya keluarga untuk mendampingi dan merawat&nbsp; Orang Dengan Demensia (ODD).&nbsp; Solusi yang ditawarkan melalui program Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yaitu memberikan edukasi secara kompehensif tentang dimensia bagi Kelompok Funsgional Lansia di kedua jemaat tersebut sehingga mereka mengerti gejala, pencegahan, dan cara penanganan dimensia. Metode yang digunakan yaitu Siklus Manajemen Pelatihan yang terdiri asesmen kebutuhan pelatihan, desain pelatihan, implementasi pelatihan, dan evaluasi pelatihan.&nbsp; Hasil dari kegiatan ini berupa peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap peserta terhadap penyakit dimensia.&nbsp; Selain itu, kegiatan ini menghasilkan beberapa luaran yang dapat digunakan oleh mitra yaitu identifikasi potensi ODD mitra, poster dan pamflet, materi pelatihan, dan video senam otak.&nbsp; Dengan demikian tujuan PKM telah tercapai dengan baik karena 100% peserta telah mengerti gejala, pencegahan, dan cara penanganan dimensia, bahkan akan membagikan pengetahuan yang diperoleh kepada orang lain.</p> <p><em>Dementia is a phenomenon that begins with substantial psychological degradation that affects cognitive domains, such as learning and memory, language, executive roles, complex attention, motor-perception, and social cognition. Even though there is no official data on the number of dementia, based on observations in the field, the number of dementia sufferers in Manado City, especially in GMIM Kalvari Malalayang Satu and GMIM Sion Bailang partners, is increasing. Some of the partner's priority problems that trigger high dementia rates include a lack of family understanding of dementia, dementia is considered normal for the elderly so it is "left" without treatment, a lack of family openness to check dementia sufferers, the elderly have never received comprehensive information and education regarding dementia, and lack of family resources to accompany and care for People with Dementia (ODD). The solutions offered through the Community Partnership Program (PKM) program is to provide comprehensive education about dementia for the Elderly Functional Group in both congregations so that they understand the symptoms, prevention, and ways to treat dementia. The method used is the Training Management Cycle which consists of training needs assessment, training design, training implementation, and training evaluation. The results of this activity are increased knowledge and changes in participants' attitudes towards dementia. Apart from that, this activity produces several outputs that can be used by partners, namely identification of partner ODD </em></p> 2024-03-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA