Jurnal Ilmiah Behongang https://e-journal.polnustar.ac.id/jib <p>Information System, Information Technologi, Computer Science</p> <p>p-ISSN: <a href="http://u.lipi.go.id/1543976524" target="_blank" rel="noopener">2655-4933</a></p> <p>e-ISSN: <a href="http://u.lipi.go.id/1543976524">2686-4495</a></p> Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA en-US Jurnal Ilmiah Behongang 2655-4933 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (Studi Kasus: SD GMIST Petra Nagha) https://e-journal.polnustar.ac.id/jib/article/view/314 <p>Dengan adanya Kartu Indonesia Pintar (KIP) siswa yang kurang mampu bisa melanjutkan pendidikan hingga kejenjang sekolah menengah atas. Peluncuran program KIP oleh pemerintah ini ditujukan agar dapat menghilangkan kesenjangan atau hambatan ekonomi bagi siswa yang berkeinginan untuk sekolah. Dalam tujuan yang luas lagi Kartu Indonesia Pintar ini juga wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan juga Pendidikan Universal/ Wajib Belajar 12 Tahun. Pendistribusian Kartu Indonesia Pintar sering kali tidak tepat sasaran. Masih bersifat subjektif dan masih menggunakan microsoft excel sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam proses menginput data secara berulang, yang memungkinkan terjadinya kecurangan dalam pemilihan dan terjadinya kesalahan dalam penginputan data. Demi mempermudah pekerjaan dan menghindari kesalahan data dengan sistem lama maka dibangunlah sebuah Sistem Pendukung Keputusan Penerima Kartu Indonesia Pintar menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Sistem Pendukung <br>Keputusan ini diharapkan dapat membantu mempermudah dalam memilih siswa yang layak mendapatkan Kartu Indonesia Pintar.</p> <p>With the existence of KIP, students who are less able to continue their education to high school level. The launch of the Smart Indonesia Card program by the government is aimed at eliminating gaps or economic barriers for students who wish to go to school. In a broader purpose, the Smart Indonesia Card is also required to study 9 years of basic education as well as universal education / 12 year compulsory education. The distribution of Indonesia Smart Cards is often not on target. Still subjective and still use Microsoft Excel so that it takes a long time in the process of inputting data repeatedly, which allows fraud in the selection and errors in data input. In order to make work easier and avoid data errors with the old system, a Decision Support System for Indonesian Smart Card Recipients was built using the Simple Additive Weighting (SAW) method. This Decision Support System is expected to help make it easier to choose students who are eligible for the Smart Indonesia Card.</p> Stefi Jeklin Ontak Ella Israel Abraham Kamal Copyright (c) 2022 Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA 2022-11-04 2022-11-04 5 1 1 6 PENERAPAN MODEL DATA UAV FOTOGRAMETRI UNTUK SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ZONA PEMANFAATAN LAHAN (Studi Kasus: Kampung Bukide Kecamatan Nusa Tabukan) https://e-journal.polnustar.ac.id/jib/article/view/391 <p>Penelitian ini menghubungkan data remot sensing Unmaned Aerial Vehicle (UAV) untuk pengolahan data spasial berbasis sistem informasi geografis. Teknologi ini merupakan salah satu alternatif solusi untuk mendapatkan data lebih detil, real time, cepat dan lebih murah dibandingkan dengan penggunaan peta citra satelit. Kelebihan lain dari AUV dibandingkan foto citra satelit, AUV dalam proses pengambilan data foto udara berada pada posisi di bawah awan sehingga mampu menghasilkan data foto udara beresolusi tinggi. Hal tersebut dipengaruh oleh karena AUV tidak banyak di intervensi oleh perubahan atmotfer dibandingkan dengan foto hasil citra satelit. Proses digitalisasi menggunakan metode pengenalan objek dan segmentasi citra mengunakan perangkat lunak agissoft metashape, ArGIS10.4 dan Geomatica versi 2014. Hasil dari tahapan metode tersebut diketahui wilayah kampung bukide memiliki luas ± 143,59 ha. Luas tersebut diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu tutupan lahan vegetasi 135,49 ha, area pantai 1,55 ha dan Pemukiman seluas 6,59 ha. Hasil ini diperoleh dari pengenalan citra data UAV serta pengambilan titik koordinat pada 6 bentang alam yang digunakan sebagai acuan pada proses pengenalan citra dan georefensi.</p> <p>This study links remote sensing data to Unmaned Aerial Vehicle (UAV) for spatial data processing based on geographic information systems. This technology is an alternative solution to get more detailed, real time, fast and cheaper data compared to using satellite imagery maps. Another advantage of AUV compared to satellite imagery is that in the process of capturing aerial photo data, it is located under the cloud so that it can produce high-resolution aerial photo data. This was influenced by the fact that the AUV was not much intervened by changes in the atmosphere compared to satellite images. The digitization process uses object recognition and image segmentation methods using the 2014 version of Agissoft Metashape software, ArGIS10.4 and Geomatica. The results of these stages of the method show that the area of the Bukide village has an area of ± 143.59 ha. The area is classified into three parts, namely vegetation land cover of 135.49 ha, beach area of 1.55 ha and settlements of 6.59 ha. These results were obtained from the introduction of UAV data images and the taking of coordinate points in 6 landscapes which were used as references in the image recognition and georeference process.</p> Oktavianus Lumasuge Ella Israel Copyright (c) 2022 Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA 2022-11-04 2022-11-04 5 1 7 12 ANALISIS PENGGUNAAN PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI BEBALANG SELANG PANDEMI COVID-19 https://e-journal.polnustar.ac.id/jib/article/view/392 <p>Teknologi informasi dan komunikasi mempunyai peranan penting dalam <br>kehidupan bermasyarakat. Terlebih ketika saat ini telah terjadi wabah Corona virus Desease <br>(covid 19) yang telah menjadi pandemi bagi dunia. Hasil penelitian yang dilakukan di <br>Kamapung Bebalang kecamatan Manganitu Selatan Kabupaten Sangihe menunjukkan bahwa <br>secara umum masyarakat Bebalang sudah memiliki dan menggunakan perangkat TIK baik <br>untuk kebutuhan belajar, kerja, atau untuk kebutuhan komunikasi dan aktifitas lainnya. <br>Responden yang menempuh pendidikan dan melaksanakan pembelajaran secara online <br>tergolong tinggi yaitu sebanyak 69 % sedangkan yang melakukan pembelajaran secara <br>offline sebanyak 31%. Perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan untuk <br>kebutuhan belajar dan kerja dari rumah adalah smartphone dan aplikasi yang digunakan <br>adalah Whatsapp yaitu 50%. Responden yang sudah memanfaatkan perangkat TIK dan <br>aplikasinya untuk kebutuhan pekerjaan sebanyak 67% sedangkan yang melaksanakan <br>pekerjaan secara offline sebanyak 33%. Jenis perangkat TIK yang dianalisis yaitu radio, <br>televisi dan parabola, handphone, smartphone, dan laptop/computer. Adanya pandemi covid -19 tidak berpengaruh besar terhadap pembelian perangkat TIK karena hanya sebagian kecil <br>responden yang membeli perangkat tersebut saat adanya pandemic covid 19 yaitu sebanyak adalah 28 %. Alasan terbesar responden memiliki serta memanfaatkan perangkat teknologi informasi dan komunikasi selama masa pandemic covid -19 adalah untuk kebutuhan pendidikan sebanyak 45%. Responden yang dapat mengakses jaringan telekomunikasi dari rumah sebanyak 55%. Banyaknya kebutuhan masyarakat dimasa pandemi menyebabkan pengeluaran keuangan masyarakat meningkat yaitu sebanyak 89%. Namun 95% responden menyatakan bahwa perangkat teknologi informasi dan komnikasi sangat membantu aktifitas yang dilakukan sehari-hari.</p> <p>Information and communication technology has an important role in social life, <br>especially when there has been an outbreak of the Corona virus Desease (covid 19) which <br>has become a pandemic for the world.. The results of research conducted on Bebalang Island <br>show that in general the citizen in Bebalang already have and use ICT equipment for <br>learning, working, or for communicating needs and other activities. Respondents who took <br>education and carried out online learning were high at 69%, while those who did offline <br>learning were 31%. Information and communication technology devices used for learning <br>and working from home are smartphones and the most widely used application is Whatsapp, <br>which is 50%. Respondents who have used ICT tools and their applications for work needs <br>were 67% while those who carried out work offline were 33%. The types of ICT equipment <br>analyzed are radio, television and satellite dish, cellphone, smartphone, and laptop/ <br>computer. The existence of the Covid-19 did not have a major effect on the purchase of ICT <br>equipment because only a small proportion of respondents purchased these devices during <br>the Covid 19 pandemic, which was 28%. The biggest reason respondents owned and used <br>information and communication technology devices during the Covid-19 pandemic was for <br>educational needs as much as 45%. The number of respondents who can access th e <br>telecommunication network from home is 55%. The large number of community needs during <br>the pandemic caused public financial spending to increase by as much as 89%. However, <br>95% of respondents</p> Miske Silangen Desmin Tuwohingide Alfrianus Papuas Copyright (c) 2022 Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA 2022-11-04 2022-11-04 5 1 13 18 IMPLEMENTASI METODE SIMPLE MULTI ATTRIBUTE RATTING TECHNIQUE UNTUK PEMILIHAN PENERIMA BANTUAN DANA PENDIDIKAN https://e-journal.polnustar.ac.id/jib/article/view/421 <p>Tingginya biaya pendidikan di suatu perguruan tinggi merupakan salah satu kendala yang di hadapi oleh beberapa mahasiswa yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikannya diperguruan tinggi. Pemberian bantuan dana pendidikan atau yang disebut juga bantuan dana pendidikan adalah salah satu cara dalam mengatasi permasalahan yang disebutkan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Petra menawarkan bantuan dana pendidikan untuk setiap mahasiswa yang kurang mampu dan berpertasi dalam bidang akademik. Jumlah pendaftar yang sangat besar dan sedangkan jumlah bantuan dana pendidikan yang disediakan hanya sedikit <br>sehingga membuat proses seleksi menjadi begitu lambat. Pada prosesnya penentuan bantuan dana pendidikan yang sekarang masih dilakukan secara konvensional, jadi sangat sulit untuk memutuskan siapa – siapa penerima yang berhak untuk mendapatkan bantuan dana pendidikan dan prosesnya membutuhkan beberapa waktu yang cukup lama. Dilihat dari permasalahan yang ada maka, akan dibangun sebuah aplikasi yang dimana harapkan dapat membantu dalam proses dalam mendukung pembuat keputusan untuk menentukan nama calon mahasiswa yang penerima bantuan dana pendidikan dengan menggunakan sebuah metode yaitu SMART atau Simple Multi Attribute Rating Technique. Dalam penentuan penerima bantuan dana pendidikan dibutuhkan beberapa kriteria sebagai berikut berpestasi dalam bidang akademik yang dilihat dari IPK dan IPS, Aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, dan Pendapatan dari orang tua dari mahasiswa. Dari <br>hasil implementasi aplikasi yang dibangun sudah bisa dikatakan layak digunakan maka, diharapakan kedepan, tentunya aplikasi yang dibuat bisa lagi dikembangkan dan proses seleksi calon penerima bantuan dana pendidikan menjadi jauh lebih efisien.</p> <p>The high cost of education in a tertiary institution is one of the obstacles faced by some students who are less able to continue their education in tertiary institutions. Providing educational funding assistance or what is also known as educational funding assistance is one way to overcome the problems mentioned. STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) offers educational funding assistance to every student who is underprivileged and excels in academics. The number of applicants was very large and the amount of education funding provided was only <br>a small amount, which made the selection process very slow. In the process of determining education funding assistance which is now still being carried out conventionally, it is very difficult to decide which beneficiaries are entitled to receive education funding assistance and the process takes quite a long time. Judging from the existing problems, an application will be built which is expected to assist in the process of supporting decision-makers to determine the names of prospective students who receive education funding assistance using a method, namely SMART or Simple Multi Attribute Rating Technique. In determining recipients of educational <br>funding assistance, several criteria are needed as follows: achievement in the academic field as seen from GPA, active in student activities, and income from parents of students. From the results of the implementation of the application that was built, it can be said tha t it is suitable for use, so it is hoped that in the future, of course, the application that is made can be further developed. The selection process for prospective recipients of educational funding assistance becomes much more efficient.</p> Toar Romario Sigar Copyright (c) 2022 Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA 2022-11-17 2022-11-17 5 1 19 28