Biskuit Tinggi Protein Berbasis Daging Ikan dan Tepung Sagu

(High Protein Biscuit Meat and Sago Flour-Based)

  • Stevy Imelda Murniati Wodi Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Frets Jonas Rieuwpassa Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: biskuit, daging tuna, formulasi, susu, tepung sagu

Abstract

Biskuit merupakan pangan praktis karena dapat dimakan kapan saja dengan pengemasan yang baik serta memiliki daya simpan yang relatif panjang. Berbagai jenis biskuit telah dikembangkan untuk menghasilkan biskuit tidak hanya enak tapi juga menyehatkan. Dengan menambahkan bahan pangan tertentu seperti daging ikan tuna kedalam proses pembuatan biskuit dan tepung sagu dapat dihasilkan biskuit dengan nilai tambah yang baik untuk kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi biskuit daging tuna dengan substitusi tepung sagu dan susu skim. Empat formulasi, daging ikan, susu skim, dan tepung sagu yang terbentuk kemudian dilakukan uji parameter mutu yaitu uji organoleptik, serta menganalisa sifat organoleptik dan kimianya (uji kadar air, kadar abu, lemak, protein dan karbohidrat). Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan biskuit tuna yang berprotein tinggi, sehat, bergizi dan aman dikonsumsi oleh semua kalangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan tahap pembuatan biskuit, penentuan formulasi terbaik, pengujian organoleptik dan kimia. Hasil uji organoleptik menunjukkan kesukaan panelis terhadap warna yang paling disukai adalah formulasi A0 (sangat suka), Aroma yang disukai adalah formulasi A0 da A1 (sangat suka), Rasa yang disukai adalah formulasi A0 (amat sangat suka) dan tekstur adalah formulasi A0 (sangat suka). Analisis proksimat menunjukkan hasil uji kadar air terendah pada formulasi A1 (6,85%), kadar abu terendah pada
formulasi A3 (0,46%), protein tertinggi pada formulasi A3 (12,79%), Lemak terendah pada formulasi A3 (9,91%), Karbohidrat terendah pada formulasi A2 (62,24%).

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Stevy Imelda Murniati Wodi, Politeknik Negeri Nusa Utara

Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Laut, Jurusan Teknik Perikanan dan Kebaharian

Frets Jonas Rieuwpassa, Politeknik Negeri Nusa Utara

Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Laut, Jurusan Teknik Perikanan dan Kebaharian

References

Adawiyah, R. 2007. Pengolahan dan pengawetan Ikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hadiwiyoto, S. 1993. Teknologi Hasil Perikanan. Yogyakarta: Liberty

Khomsan, A. 2004. Peran Pangan dan Gizi untuk Kualitas Hidup. Jakarta: PT Grasindo

Manley, D. 1998. Technology of Biscuit, Cracker, and Cookies, Third Edition. Washington: CRC Press. 2000. Biscuit, Cracker, and Cookie Recipes
for the Food Industry. Washington: CRC Press.

Mervina. 2009. Formulasi Biskuit dengan Substitusi Tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) dan Isolat Protein Kedelai (Glycine max)
Sebagai Makanan Potensial Untuk Anak Balita Gizi Kurang.

Rieuwpassa, F. 2005. Biskuit Konsentrat Protein Ikan Dan Prebiotik Sebagai Makanan Tambahan Untuk Meningkatkan Antibodi Iga Dan Status
Gizi Anak Balita. [Tesis]. Sekolah Pascasarjana, Institut pertanian Bogor.

[SNI] Standar nasional Indonesia. 1992. Mutu dan Cara Uji Biskuit. Jakarta: Dewan Standarisasi Nasional.
Published
2017-11-01