GAMBARAN KEKERASAN DALAM BERPACARAN PADA MAHASISWA KEPERAWATAN DI POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

  • Siane E. Soba Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Christien A. Rambi Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Melanthon J. Umboh Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: Kekerasan, Pacaran, Mahasiswa

Abstract

Tindakan kekerasan dalam suatu hubungan nyatanya bukan hanya melanda pasangan yang sudah menikah saja yang lebih dikenal dengan istilah KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), bahkan kini juga banyak terjadi dalam hubungan pacaran. Kekerasan dalam pacaran belum begitu mendapat sorotan dibandingkan dengan KDRT, sehingga sering diabaikan oleh korban maupun pelakunya. Komnas Perempuan mencatat sebanyak 2734 kasus kekerasan dalam pacaran atau dating violence terjadi selama tahun 2016. Tujuan penelitian ini ialah diketahuinya gambaran kekerasan yang dialami dalam berpacaran dan bentuk – bentuk kekerasan yang dialami dalam berpacaran. Rancangan penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan populasi seluruh mahasiswa keperawatan di Politeknik Negeri Nusa Utara berjumlah 327 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling sebesar 40 persen dari jumlah populasi (131 orang). Alat ukur yang digunakan ialah Conflict Tectict Scale (CTS). Kuesioner ini terdiri dari 30 pernyataan dan menggunakan skala ordinal. Hasil penelitian dengan menggunakan rumus Ridwan menunjukkan bahwa tingkat kekerasan responden berada pada kategori rendah dengan hasil 26,67persen, kekerasan fisik terbanyak dalam bentuk dicubit sebesar 53,43 persen, kekerasan psikis terbanyak dalam bentuk dicurigai sebesar 84,73persen, kekerasan ekonomi dalam bentuk diminta untuk ditraktir sebesar 16,03 persen, kekerasan sosial dalam bentuk diperiksa handphone sebesar 86,25 persen, kekerasan seksual terbanyak dalam bentuk tubuh diraba sebesar 32,82 persen, dan butir faktor kekerasan yang paling dominan ialah diperiksa handphone. Kesimpulan dari penelitian ini ialah tingkat kekerasan dalam berpacaran pada responden berada pada kategori rendah dan bentuk kekerasan yang paling banyak dialami responden ialah pada aspek sosial dalam bentuk diperiksa handphone. Diharapkan dapat dilakukan penyuluhan dan pembinaan bagi mahasiswa keperawatan.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Siane E. Soba, Politeknik Negeri Nusa Utara

Jurusan Kesehatan Program Studi Keperawatan Politeknik Negeri Nusa Utara

Christien A. Rambi, Politeknik Negeri Nusa Utara

Jurusan Kesehatan Program Studi Keperawatan Politeknik Negeri Nusa Utara

Melanthon J. Umboh, Politeknik Negeri Nusa Utara

Jurusan Kesehatan Program Studi Keperawatan Politeknik Negeri Nusa Utara

References

Annisa. (2002). Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta ; Salemba Medika.

Ariestina. (2008). Kekerasan dalam Pacaran pada Siswi SMA di Jakarta. Artikel. Journal Kesehatan Masyarakat Nasional Volume 3 Nomor 4 Februari 2009.

Arifin. (2002). Pacaran dan Remaja. Diakses di www.geoklik.com tanggal 14 April 2017.

Georitno. (2003). Sikap Terhadap Kekerasan dalam Berpacaran Ditinjau dari Kemandirian Wanita. Skripsi. Surakarta; Universitas Negeri Surakarta.

Hadi. (2010). Pengertian Pacaran, Artikel. Diakses di http://muda.kompasiana.com tanggal 02 April 2017.

Hidayat, A. (2011). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta ; Salemba Medika.

--------. (2014). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Edisi 2. Jakarta ; Salemba Medika.

Himawan, A, H. (2007). Psikologi. Jakarta ; Erlangga.

Jurnal Perempuan. (2002). Hentikan Kekerasan Terhadap Perempuan. Jakarta ; Yayasan Jurnal Perempuan.

Kartono. (2007). Psikologi Sosial Jilid 1. Jakarta ; Raja Grafindo Persada.

Komisi Nasional Perempuan. (2012). Lembar Fakta Catatan Tahunan Komnas Perempuan. Jakarta ; Komnas Perempuan. Diakses di www.komnasperempuan.or.id tanggal 14 April 2017.

LBH APIK. (2016). Kekerasan Dalam Pacaran. Jakarta. Diakses di http://www.lbh-apik.or.id tanggal 02 April 2017.

Mubarak. (2007). Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta ; Graha Ilmu.

Mufida. (2004). Paradigma Gender. Malang; Bayu Media.

Notoatmojo, S. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta ; Rineka Cipta. Prospero, M dan Gupta, S. V. (2007). Gender Differences in the Relationship Between Intimate Partner Violence Victimization and the Perception of Dating Situation Among College Students. Violence and
Victims 22(4). Diakses dari http://search.proquest.com tanggal 29 Mei 2017.

Putri, Y, Z. (2012). Hubungan Antara Kekerasan dalam Pacaran dan Self Esteem pada Perempuan Dewasa Muda. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia. Diakses di www.lib.ui.ac.id tanggal 29 Mei 2017.

Scott, K dan Straus, M. (2007). Denial, Minimization, Partner Blamming, and Intimate Aggression in Dating Partners. Journal of Interpersonal Violence 22(7).

Sobur, A. (2009). Psikologi Umum. Bandung ; Pustaka Setia.

Straus, M, A dan Ramirez, I, L. (2004). Criminal History and Assault of Dating Partners: The Role of Type of Prior Crime, Age of Onset, and Gender.
Violence and Victims 19(4).

Sunarto. (2004). Pengantar Psikologi. Jakarta ; Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi.

Wiyata Latief. 2002. Carok : Kekerasan Harga Diri Orang Madura. Yogyakarta : LKIS.

Womens Health. (2011). Violence againts Women. Diakses di http://www.womenshealth.gov tanggal 29 Mei 2017.\

World Health Organization. (2010). Preventing Intimate Partner and Sexual Violence Against Women : Taking Acion and Generating Evidence. Geneva ;
WHO.

Zaitunah. (2004). Kekerasan Tergadap Perempuan. Yogyakarta ; Pustaka Pesantren.
Published
2018-03-01