maryati DUKUNGAN KELUARGA PADA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA YANG DI PASUNG DI KECAMATAN MANGANITU

FAMILY SUPPORTING TO PRISONER WITH MENTAL DISORDER IN MANGANITU SUBDISTRICT

  • Maryati Agustina Tatangindatu Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Nansy Pangandaheng Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: Manganitu/Sangihe, Dukungan keluarga, Pasung, Gangguan Jiwa

Abstract

Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa merupakan tanggung jawab keluarga selama pasien tinggal bersama keluarga. Merawat orang yang mengalami gangguan jiwa bukanlah hal yang mudah terutama jika pasien tidak bisa diatur. Keluarga harus memiliki kesabaran yang tinggi merawat pasien gangguan jiwa, apalagi pelayanan kesehatan jiwa di daerah perbatasan sulit dijangkau. Bagi keluarga tindakan pemasungan merupakan salah satu cara yang aman untuk menghindari konflik dengan lingkungan sekitar. Menguraikan dukungan keluarga pada orang dengan gangguan jiwa yang di pasung di Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguraikan dukungan keluarga terhadap pasien gangguan jiwa yang di Pasung. Metode: Penelitian menggunakan desain kualitatif fenomenologi. Waktu dan tempat penelitian yaitu penelitian ini dilakukan di Kecamatan Manganitu pada bulan September 2019. Penelitian ini yang menjadi informan adalah anggota keluarga yang memiliki klien gangguan jiwa dipasung sebanyak 3 informan. Wawancara mendalam semi terstruktur dilakukan untuk menggali data tentang dukungan keluarga. Penelitian ini ditemukan tiga tema besar dalam penelitian ini. Pertama, Gejala gangguan jiwa, kedua penyebab pemasungan dan yang ketiga dukungan keluarga. Kesimpulan penelitian ini yaitu gangguan jiwa tidak bisa disembuhkan secara total dengan jangka waktu yang pendek akan tetapi bisa mengurangi kekambuhan tanpa harus dipasung. Dukungan keluarga bisa diberikan dalam bentuk perhatian, kasih sayang, doa dan empati. Kesembuhan klien yang mengalami gangguan jiwa bergantung pada keluarga terutama dalam memenuhi kebutuhan klien setiap hari. Tanpa dukungan keluarga maka kekambuhan mudah terjadi kepada klien dengan gangguan jiwa.

Caring for family members with mental disorders was the responsibility of the family as long as the patient live with the family. Caring for people with mental disorders is not easy, especially if the patient cannot be managed. Families must have high patience in caring for mental patients, especially mental health services in border area those were difficult to find. For family, the act of shackling was a safe way to avoid conflict with the surrounding environment. Describes family support to people with mental disorders who were live in Manganitu Subdistrict, Sangihe Islands Regency. The purpose of this study was to describe Family Supporting To Prisoner With Mental Disorder, Method was used a phenomenological qualitative design. Time and place of those reaseach was conducted in Manganitu District in September 2019. Those research, which became the informants were three (3) family members who had mental disorders. Semi-structured in-depth interviews were conducted to explore data on family support. Those study found three major themes in this study. First, symptoms of mental disorders, secondly the cause of shackling and the third was family support. The conclusion of this study is mental disorders cannot be completely cured in a short period of time but can reduce recurrence without having to be shackled. Family support can be given in the form of attention, compassion, prayer and empathy. The healing of patient with mental disorders depends on the family, especially the needs of patient every day. Without family support, frecurrence was easy for clients with mental disorders.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bekti Suharto,Budaya Pasung dan Dampak Yuridis Sosiologis (Studi Tentang Upaya Pelepasan Pasung dan Pencegahan Tindakan Pemasungan di Kabupaten Wonogiri). IJMS - Indonsian Journal on Medical Science – Volume 1 No 2 – Juli 2014, http://ejournal.ijmsbm.org/index.php/ijms/article/view/21/21.

Collaizi, P. (1978). Psichological research as the phenomenologist views it. New York: Oxford University Press.

Creswell, J.W. (2012). Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. https:// doi.org/10.1017/CBO9781107415324.04

Friedman, M.M..,2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan Praktik. Edisi 5. EGC: Jakarta

Claudia R.A 2016 pengaruh pemberian Pendidikan Kesehatan tentang pencegahan pasung terhadap pengetahuan dan sikap kader kesehtan di desa Mancasan.

Halida, N., Dewi, E. I., & Rasni, H. (2016). Pengalaman Keluarga dalam Pemenuhan Kebutuhan Perawatan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan Pasung di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, 4(1), Januari, 78–85.

Claudia. (2016). PemenuhanKebutuhan Perawatan pada Orang DenganGangguan Jiwa (ODGJ) dengan Pasungdi Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. (online)e-Jurnal Pustaka Kesehatan, 4(1), Januari,78–85.

Ngadiran, A. (2010). Studi Fenomenologi Pengalaman Keluarga Tentang Beban dan Sumber Dukungan Keluarga dalam Merawat Pasien Halusinasi. Program Magister Keperawatan Jiwa: FIK UI.

Nihayati, H.E, Mukhalladah D, Krisnana, I. (2016). Pengalaman Keluarga Merawat Klien Gangguan Jiwa Pasca Pasung. Jurnal Ners Vol. 11 No. 2 Oktober 2016: 283-287. https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/2988

Purnama, G. (2016). Gambaran stigma masyarakat terhadap klien Gangguan jiwa di rw 09 desa Cileles Sumedang. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia Vol.2 No. 1 Juli 2016. http://ejournal.upi.edu/index.php/JPKI

Riskesdas, 2018.Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2018. Laporan Nasional 2018, 1–384.Kesehatan KementerianKesehatan Republik Indonesia.

Sakai, C., et all. (2014). Mental Health Beliefs and Barriers to Accessing Mental Health Services in Youth Aging out of Foster Care. Academic Pediatrics, 14(6), 565–573.https://doi.org/10.1016/j.acap.2014.07.003

Suripto dan Siti Alfiah, Indonesia Bebas Pasung 2017(Pemodelan Inovasi Pemerintah Daerah Menuju Bebas Pasung).http://inovasi.lan.go.id/uploads/download/1487239697 BSIAN-Vol.-1-(fix).pdf. Diakses pada tanggal 10 April 2019.

Syarniah, et. all., “Studi deskriptif persepsi masyarakat tentang pasung pada klien gangguan jiwa berdasarkan karakteristik demografi di desa sungai arpat kecamatan karang intan kabupaten banjar”, Jurnal Skala Kesehatan Volume 5 No. 2 Tahun 2014, https://ejurnalskala kesehatan-poltekkesbjm.com.Diakses pada tanggal 11 April 2019 pukul 19.00

Wuryaningsih et al,. (2013) Studi fenomenologi: pengalaman keluarga mencegah Kekambuhan perilaku kekerasan pasien Pasca hospitalisasi RSJ. Journal Keperawatan Volume 1, No. 2, 178-185

Yusuf,.A. (2017) Fenomena Pasung dan Dukungan Keluarga terhadap Pasien Gangguan Jiwa Pasca Pasung. Jurnal Keperawatan. Volume 5 Nomor 3

Published
2020-03-03