AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR SPONS Agelas clathrodes TERHADAP BAKTERI PATOGENIK IKAN Vibrio parahaemolyticus

  • Deidy Azhari Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Asri M. Makisake Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Aprilia M. Tomasoa Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Geric Lumiu Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Tahuna
  • Walter Balansa Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: antibiotik, Vibrio, pathogen, spons, Agelas

Abstract

Bakteri Vibrio parahaemolyticus adalah bakteri patogenik Gram negatif yang tersebar luas di lingkungan laut dan estuari di seluruh dunia. Pada ikan, strain V. parahaemoliticus patogenik menyebabkan vibrosis dengan dampak seperti kematian 100% pada larva maupun ikan-ikan budidaya ukuran konsumsi sedangkan pada manusia dapat menyebabkan gastroenteritis atau diare akut. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah infeksi bakteri strain V. parahaemoliticus patogenik ini adalah antibiotik. Pada kanyataannya penggunaan antibiotik dapat meningkatkan kasus resistensi antibiotik. Krisis resistensi antibiotik telah memunculkan kesadaran menggunakan antibiotik dari bahan alami untuk mengobati penyakit ikan, hewan lainnya atau manusia salah satunya dari ekstrak spons A. clathordes. Itulah sebabnya, dalam penelitian ini aktivitas antibakteri spons A. clathordes akan diuji terhadap bakteri patogen ikan V. parahaemolythicus. Pengujian akan menggunakan media TSA yang dikultur dengan biakan V. parahaemolythicus. Kertas cakram ditempatkan pada media kemudian ditetesi dengan (ekstark 1.0, 10.0, 100.0 mg/mL; tetrasiklin; methanol), setiap perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. Hasil pengukuran zona hambat kemudian dievaluasi dengan mengkategorikan zona hambat sebagai berikut <9 mm (tidak aktif), 9-12 mm (kurang aktif), 13-18 mm (aktif) dan >18 mm (sangat aktif) dan ditabulasikan pada sebuah tabel. Hasil penelitian menunjukan aktivitas antibakteri A. clathrodes terhadap V. parahaemoliticus bertambah dengan naiknya konsentrasi. Meskipun zona hambat pada tiga konsentrasi masih lebih kecil
dibandingkan dengan zona hambat dari antibiotik pembanding, zona hambat ekstrak-ekstrak kasar itu tergolong sangat aktif

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Deidy Azhari, Politeknik Negeri Nusa Utara

Program Studi Teknologi Budidaya Ikan, Jurusan Perikanan dan Kebaharian, Politeknik Negeri Nusa Utara, Tahuna, Indonesia.

Asri M. Makisake, Politeknik Negeri Nusa Utara

Program Studi Teknologi Budidaya Ikan, Jurusan Perikanan dan Kebaharian, Politeknik Negeri Nusa Utara, Tahuna, Indonesia.

Aprilia M. Tomasoa, Politeknik Negeri Nusa Utara

Program Studi Teknologi Budidaya Ikan, Jurusan Perikanan dan Kebaharian, Politeknik Negeri Nusa Utara, Tahuna, Indonesia.

Geric Lumiu, Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Tahuna

Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Tahuna

Walter Balansa, Politeknik Negeri Nusa Utara

Program Studi Teknologi Budidaya Ikan, Jurusan Perikanan dan Kebaharian, Politeknik Negeri Nusa Utara, Tahuna, Indonesia.

References

Abbas HH., Abbas WT. 2011. Assessment Study on the Use of pawpaw, carica papaya seeds to Control Oreocromis Niloticus Breeding. J. Biol, Sci. 14 (24). 1117-1123.

Astuti P., Alam G., Pratiwi SUT., Hertiani T., dan Wahyuono S. 2003. Skrining senyawa anti infeksi dari spons yang dikoleksi dari Bunaken, Manado. Biota Vol. VIII 127: 47-52.

Balansa W., Azhari D., Babo D. 2016. Laporan Penelitian Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Sponge Perairan Enempahembang Terhadap Bakteri Pathogen IkanAeromonas hydrophila. 3-14.

Bharti V, Vasudeva N., Dhuhan JH. 2013. Combination Studies of Oreganum Vulgare Extract Fractions and Volatile Oil along with Ciprofloxacin and Fluconazole against Common Fish Pathogens. Advanced Pharmaceutical Bulletin, 3(1), 239-246.

Chatterjee S., Haldar S., 2012. Vibrio Related Diseases in Aquaculture and Development of Rapid and Accurate Identification Methods. J Marine Sci Res Dev S1:002. ISSN:2155-9910.

Guyot, M. 2000. “Intricate aspects of spons chemistry”. ZOOSYSTEMA, 22: 419-431.

Gutierrez West, C. K., Klein, S. L., and Lovell, C. R. (2013). High frequency of virulence factor genes tdh, trh, and tlh in Vibrio parahaemolyticus strains isolated from a pristine estuary. Appl. Environ. Microbiol. 79, 2247–2252. doi: 10.1128/AEM.03792-12.

Haenan O., Fous B., Amaro C., Isern M., Mikkelsen H., Zrncic S., Travers M., Renalt T., Wardle R, Hellstrom A., Dalsgaard I. 2013. Laporan Vibriosis in aquculture EAFP conference Tampere finland.

Irianto, A. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Jhonson GB., Raven PH. 2004. Biologi Simple Invertebrates., 618-619.

Raghunath, P. (2015). Roles of thermostable direct hemolysin (TDH) and TDHrelated hemolysin (TRH) in Vibrio parahaemolyticus. Front. Microbiol. 5:805. doi: 10.3389/fmicb.2014.00805.

Sonia, G. A. S.; Lipton, A. P.; Raj, R. P. Fish Pathogenic Bacteria. The Israel Journla of Aquaculture. 2008. Bamidgeh, 60, 172-176.

Tommasi R., Brown DG., Walkub GK., 2015. Manchester JI., ESKAPEING the labyrinth of antibacterial discovery. Nat. Rev. Drug. Dis. Advenced Online Publication. 1-14.

Toranzo, A. E. Report about Fish Bacterial Diseases in Alvarez, P. P.; Barja, J. L.; Basurco, B.; Berthe, F.; Toranzo, A. E (eds). 2004. Mediterranean Aquaculture Diagnostic Laboratories. 49-89.

Waturangi, D.E., 2000. ”Keanekaragaman Genetik serta Uji Resistensi Antibiotik Escherichia coli yang Diisolasi dari Feses Farunus spp”,http://www.hayati.ipb.com.

Wu, Y., Wen, J., Ma, Y., Ma, X., and Chen, Y. (2014). Epidemiology of foodborne disease outbreaks caused by Vibrio parahaemolyticus, China, 2003–2008.
Food Cont. 46, 197– 202.doi:10.1016/j.foodcont.2014.05.023.
Published
2018-11-01