PEMBERIAN recombinant Growth Hormone MELALUI METODE PERENDAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELULUSAN HIDUP LARVA IKAN MAS (Cyprinus carpio)

  • Aprelia Martina Tomasoa Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Esterlina Laodini Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: Cyprinus carpio, larva, pertumbuhan, recombinant Growth Hormone, TKH

Abstract

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan ikan budidaya air tawar yang paling banyak dibudidayakan setelah ikan nila. Berbagai sistem budidaya telah dilakukan untuk memperbaiki produksi dan meningkatkan pertumbuhan ikan mas. Salah satu metode alternatif yang aman dan cepat untuk meningkatkan pertumbuhan ikan
adalah aplikasi hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan rekombinan merupakan suplemen pemacu pertumbuhan yang bekerja sebagai agen stimulator untuk pertumbuhan somatik ikan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan tingkat kelulusan hidup larva ikan mas. Larva ikan mas diperoleh dari
hasil pemijahan semi alami dan dilakukan salinity shock selama 2 menit sebelum perlakuan dengan hormon. Perlakuan perendaman larva ikan mas dilakukan selama 2 jam menggunakan empat dosis hormon pertumbuhan rekombinan (A = 0, B = 10, C = 20 dan D = 30 mg/L) dengan masa pemeliharaan selama 28 hari dan diberi
pakan suspensi kuning telur ayam rebus dan cyst artemia. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk histogram, ditabulasi dan dibahas secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan panjang dan berat tubuh larva ikan mas mengalami peningkatan selama 28 hari pemeliharaan. Dibandingkan perlakuan A
(2.20 cm), rata-rata pertumbuhan panjang tubuh larva tertinggi ialah pada perlakuan C (2.52 cm). Begitu juga dibandingkan perlakuan A (0.19 gr), rata-rata pertumbuhan berat tubuh tertinggi pada perlakuan C (0.34 gr) dan tingkat kelulusan hidup larva ikan mas tertinggi (100%) pada perlakuan C dan D. Dosis hormon pertumbuhan rekombinan sebanyak 20 mg/L sebagai dosis terbaik karena mampu meningkatkan pertumbuhan dan tingkat kelulusan hidup larva ikan mas.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Aprelia Martina Tomasoa, Politeknik Negeri Nusa Utara

Dosen Pengajar pada Program Studi Teknologi Budidaya Ikan, Politeknik Negeri Nusa Utara

Jl. Kesehatan No.1, Tahuna, Kab. Kepl. Sangihe

Esterlina Laodini, Politeknik Negeri Nusa Utara

Mahasiswa Program Studi Teknologi Budidaya Ikan, Politeknik Negeri Nusa Utara
Alamat : Jl. Kesehatan No.1, Tahuna, Kab. Kepl. Sangihe

References

[DJPB] Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. 2013. Grafik produsen untuk ikan mas 2013. http://www.djpb.kkp.go.id/index.php/arsip/c/209/DATA-STATISTIK
LAINNYA/?category_id=35 (Diakses 13 Juni 2018).

[Pusdatin KKP] Pusat Data Statistik dan Informasi Kementrian Kelautan Perikanan.

2015. Produksi perikanan budidaya menurut komoditas utama 2010-2014. 308 hal. Kementrian Kelautan Perikanan. Acosta J, Estrada MP, Carpio Y, Ruiz O, Morales
R, Martinez E, Valdes J, Borroto C, Besada V, Sanchez A, Herrera F. 2009. Tilapia somatotropin polypeptides: potent enchancers of fish growth and innate
immunity. Biotecnologia Aplicada, 26(3): 267-272.

Alimuddin, Lesmana I, Sudrajat AO, Carman O, Faizal I. 2010. Production and bioactivity potential of three recombinant growth hormones of farmed fish. Indonesia
Aquaculture Journal, 5: 11-16.

Bolivar RB, Gary F, Newkirk. 2002. Response to within family selection for body weight in Nile tilapia Oreochromis niloticus using a single-trait animal model. Aquaculture,
204: 371-381.

Effendie MI. 1997. Biologi Perairan. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusantara.

Ishanudin I, Rejeki S, Yuniarti T. 2014. Pengaruh pemberian rekombinan hormon pertumbuhan (rGH) melalui metode oral dengan interval waktu yang berbeda
terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan nila larasati (oreochromis niloticus). Journal of Aquaculture Management and Technology, 3(2): 94-102.

Laksana DP, Subaidah S, Junior MZ,Alimuddin, Carman O. 2013. Pertumbuhan dan kelangsungan hidup pascalarva udang vaname yang diberi hormon pertumbuhan
rekombinan dengan lama perendaman berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia, 12 (2): 98-103.

McCormick SD. 2001. Endocrine Control of Osmoregulation in Teleost Fish. Amer Zool 41: 781-794. Model Aquaculture, 204: 371-38.

Moriyama S, Kawauchi H. 1990. Growth stimulation of juvenile salmonids by immersion in recombinant salmon growth hormone. Nippon Suisan Gakkaishi, 56(1):
31-34.

Perwito B, Hastuti S, Yuniarti T. 2015. Pengaruh lama waktu perendaman rekombinant growth hormone (rGH) terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan larva nila
salin (Oreochromis niloticus). Journal of Aquaculture, 4(4): 117-126.

Promdonkoy B, Warit S, Panyim S. 2004. Production of a biologically active growth hormone from giant catfish (Pangasionodon gigas) in Escherichia coli.
Biotechnology Letters, 26: 649-653.

Putra HGP. 2011. Pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan gurame yang diberi protein rekombinan GH melalui perendaman dengan dosis berbeda
[Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Saputra A, Tarsim, Elisdiana Y. 2017. Pengaruh perendaman ikan baung (Hemibagrus nemurus) pada umur yang berbeda dalam hormon pertumbuhan rekombinan (rGH) dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan. Jurnal Sains Teknologi Akuakultur, 1(2): 127-132.

Triwinarso HW, Basuki F, YuniartiT. 2014. Pengaruh pemberian rekombinan hormon pertumbuhan (rGH) melalui metode perendaman dengan lama waktu yang
berbeda terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan lele varietas sangkuriang. Journal of Aquaculture Management and Technology, 3(4): 265- 272.

Willard C. 2006. Welfare Effects of the Use of Recombinant Bovine Somatotropine in the USA. Journal of Dairy Research, 14: 1-12.
Published
2018-11-01