Evaluasi Keberadaan Staphylococcus pada Beberapa Titik Pengolahan Tuna (Thunnus Albacores) Saku Beku Kualitas Ekspor dari Sulawesi Utara

  • Frans Gruber Ijong Universitas Sam Ratulangi
  • Siegfried Berhimpon Universitas Sam Ratulangi
  • Oksfriani J. Sumampow Universitas Sam Ratulangi
Keywords: tuna saku beku, staphylococcus

Abstract

Staphylococcus merupakan salah satu bakteri yang perlu mendapat perhatian keberadaannya pada produk perikanan seperti tuna segar atau beku. Karena selain menjadi salah satu mikroba prasyarat mutu, juga karena sifatnya patogen bagi manusia. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari keberadaan Staphylococcus pada beberapa titik pengolahan tuna saku beku kualitas eksport, serta mengidentifikasi dan mengkarakterisasi isolat Staphylococcus diisolasi dari sampel tersebut. Sampel uji diambil secara acak pada beberapa titik pengolahan tuna saku beku. Titik-titik tersebut merupakan tempat dicurigainya terjadi kontaminasi terutama oleh Staphylococcus. Analisa dilakukan terhadap TPC dengan metode pour plate method, Total Staphylococcus dilakukan dengan spreading method menggunakan L-glass pada media
Manitol Salt Agar, uji fisiologi dan biokimia meliputi pewarnaan Gram, Katalase, dan fermentasi gula. Hasil analisa menunjukkan bahwa kandungan bakteri tertinggi terdapat pada daging yang diberi CO sebesar 2,57 x 106 cfu/gr dan terendah terdapat pada produk akhir sebesar 1,34 x 104 cfu/gr. Sedangkan hasil analisa total Stapylococcus menunjukkan kecenderungan menurunnya kandungan Staphylococcus pada setiap
titik pengolahan. Kandungan terendah diperoleh pada produk akhir sebesar 3,70 x 103 cfu/gr dan tertinggi terdapat pada bahan baku sebesar 1,45 x 104 cfu/gr. Selain itu, dari hasil pengujian karakteristik fisiologi dan biokimia setiap galur uji, teridentifikasi 3 genus: Staphylococcus, Streptococcus dan Micrococcus.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonimous. 1992b. Standar Nasional Indonesia. SNI 01-2710-1992. Jakarta: Dewan Standardisasi Nasional.

Anonimous. 2003c. Staphylococcus Outbreak’s. http://www.mindfully.org/Food/2003/Irradiated-BeefSchool-USDA30may03.htm May 15th 2004. 7.20pm

Anonimous. 2004a. FDA dan EPA Safety Levels in Regultions Guidance. US. Food and Drug Administration. Center for Food Safety and Applied
Nutrition. http://vm.cfsan.fda.gov/~comm/haccp 4x5.html. May 15th 2004. 7.00 pm.

Anonimous. 2004b. Staphylococcus aureus. FDA Center for Food Safety and Applied Nutrition. http://www.nzfsa.govt.nz/science-technolog /datasheets/staphylococcusaureus.pdf June 10th 2004. 5.30 pm

Anonimous. 2004h. International Commission of Microbiological Specification for Food (ICMSF). Recomenended Microbial Limits for S. aureus in
Fish. http://www.seafood.ucdavis.edu/HACCP/compendium/chapt19.htm June 5th 2004. 8.00 pm.

Cappucino, J.G., dan Sherman, N. 1993. Microbiology a Laboratory Manual. Third Edition. The Bejamin/Cummings Publishing Company. New York. USA

Ijong, F.G. 1993. Survival of Some Pathogenic Bacteria Inoculated Onto Tuna (Thunnus albacores) Meat in Low Temperatures and Their Attachment on Tuna Meat. Master Thesis. Japan: Faculty of Applied Biological Science. Hiroshima University.

Lohoo, H.J. 2003. Distribusi dan Komposisi Bakteri Pembentuk Histamin pada Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis L.) segar selama Penyimpanan dalam Air Laut Dingin. Tesis. Manado: Program Pascasarjana. UNSRAT.

Pajow, H.S., Berhimpon, S., Ijong, F.G. 1999. Perubahan Hisatmin Pada Proses Pengalengan Ikan Tuna (Thunnus albacores). Jurnal Fakultas Perikanan UNSRAT. Vol. I, No. 1. Manado.

Sumampouw, O.J. 2003. Standardisasi Mutu Mikrobiologi pada Pengolahan Tuna di PT. Tomini Bay Pineleng. Laporan Magang. Manado: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNSRAT.

Sneath, P.H.A., Mair, N.S., Sharpe, M.E., and Holt, J.G. 1986. Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology. Vol. 2. USA: Williams and Wilkins, Baltimore.

Varnam, A.H., and Evans, M.G. 1991. Foodborne Pathogens. An Illustrated Text. USA: Mosby, Year Book, Toronto.
Published
2015-03-01