Pemetaan Luas Tutupan Karang Hidup di Perairan Kampung Kolongan Akembawi, Rendingan dan Tawoali Pulau Sangihe Provinsi Sulawesi Utara

  • Julius F. Wuaten Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Joneidi Tamarol Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Wenseslaus Makawaehe Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: terumbu karang, panjang koloni, bentuk pertumbuhan

Abstract

Perairan Pulau Sangihe memiliki wilayah terumbu karang yang cukup luas dengan aneka ragam jenis dan bentuk pertumbuhannya. Kondisi tersebut sangat berpotensi dalam pengembangan model daerah perlindungan laut berbasis masyarakat, sehingga diperlukan data dasar kondisi terumbu karang yang ada di perairan Pulau Sangihe yang diharapkan memberikan informasi kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelestarian terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data persentase tutupan karang hidup diperairan pantai Kampung Kolongan Akembawi, Rendingan dan Tawoali yang ada di Pulau Sangihe dan mengidentifikasi bentuk pertumbuhan karang (lifeform). Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pelestarian
lingkungan pesisir pantai Pulau Sangihe khususnya pelestarian terumbu karang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei. Penelitian survei memiliki sifat verifikasi atau pengecekan terhadap teori yang sudah ada (Mantra, 2001). Pengamatan terhadap kondisi terumbu karang dilakukan dengan metode LIT (UNEP. 1993), yang dimodifikasi pada garis transek sepanjang 20 meter. Pengamatan dilakukan pada 2 kedalaman yang berbeda, yaitu kedalaman 3 meter dan 5 meter yang mewakili daerah reef flat (datar) dan daerah reef slope. Analisis terhadap kualitas terumbu karang dilakukan dengan menghitung nilai persentase tutupan karang hidup yang diperoleh dari hasil pengukuran panjang koloni karang dengan menggunakan rumus: L (%) = Li : N x 100 dengan L = persentase tutupan karang (%), Li = Total panjang koloni karang hidup, dan N = panjang transek (20 m). Persentase tutupan yaitu persentase luas area yang ditutupi oleh karang hidup. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu bahwa persentase tutupan karang hidup pada ketiga lokasi ini antara 21,42% sampai 42,67% masuk dalam kategori buruk/rusak sampai
kategori cukup/sedang dan bentuk pertumbuhan karang lebih didominasi non Acropora jenis Porites. Untuk pelestarian terumbu karang di perairan pulau Sangihe perlu partisipasi seluruh masyarakat yang tinggal di pesisir dalam meminimalisir semua aktifitas yang dapat merusak karang dengan sosialisasi tentang manfaat terumbu karang dan dampaknya terhadap lingkungan serta pembinaan yang serius dari pemerintah daerah serta semua elemen masyarakat yang peduli terhadap kelestarian terumbu karang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonimous. 2010. Sangihe dalam Angka 2010. Tahuna: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Dahuri, R. 2004. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu, Edisi Revisi. Jakarta: Pradnya Paramita.

Hartati, S.T. dan Edrus, I.N. 2005. Komunitas Ikan Karang di Perairan Pantai Pulau Rakiti dan Pulau Taikabo. Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. Edisi sumber Daya dan Penangkapan. Volume 11. Nomor 2. Hlm: 88–91.

Lalamentik, l.T.X. 1998. Survei Kondisi Terumbu Karang, Mangrove dan Rumput Laut di Daerah Pesisir Pantai Desa Airbuana, Kahuku, Rumbia,
Minanga, Sapa dan Boyong Pante Kabupaten Minahasa-Sulawesi Utara. Manado: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Sam Ratulangi.

Mantra, I.B. 2001. Langkah-Langkah Penelitian Survai Usulan Penelitian dan Laporan Penelitian. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi
(BPFG) -UGM.

Muzaki. A.A. 2008. Analisis Spasial Kualitas Ekosistem Terumbu Karang sebagai Dasar Penentuan Kawasan Konservasi Laut dengan Metode Cell
Based Modelling di Karang Lebar dan Karang Congkak Kepulauan Seribu DKI Kajarta. Program Studi Ilmu Kelautan. Bogor: Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan. IPB.

Nybaken, J.W. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Cetakan Kedua. Diterjemahkan oleh H.M. Eidman, Koeseobiono, D. G. Bengen, M.
Hutomo, dan S. Sukardjo. PT Gramedia. Jakarta. Indonesia.

Romimohtarto, K., dan Sri Juwana. 2001. Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut. Jakarta: Djambatan.

Siringoringo dan Hadi. 2013. Kondisi dan Distribusi Karang Batu (Sceleractina corals) di Perairan Bangka. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi LIPI.

Suharsono. 2007. Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia. Pusat Penelitian Oseanografi. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2008. Jenis-Jenis Karang di Indonesia. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta: COREMAP Program.

UNEP. 1993. Monitoring Coral Reef for Global Change. Reference Method for Marine Pollution Studies No. 61. UNEP. Regional Seas Report (In association with Australia Institute of Marine Science).

Wuaten J.F. 2011. Kajian Perikanan Tangkap Ikan JulungJulung di Perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Thesis. Program Pasca Sarjana. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
Published
2015-03-01