Mutu Tepung Semi Refined Carrageenan pada Berbagai Waktu Pemanasan Alkali

(Flour Quality of Semi Refined Carrageenan at the Various Alkali’s Heating Time)

  • Eko Cahyono Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: SRC, waktu pemanasan dan mutu

Abstract

Carrageenan merupakan zat aditif alami yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai industri, terutama industri makanan dan kosmetika. Semi Refined Carrageenan (SRC) adalah salah satu produk carrageenan dengan tingkat kemurnian lebih rendah dibandingkan Refined Carrageenan (RC), karena masih mengandung sejumlah kecil selulosa yang ikut mengendap bersama carrageenan. SRC secara komersial diproduksi dari rumput laut jenis Eucheumacottonii melalui proses ekstraksi menggunakan alkali. Tujuan penelitian untuk mengetahui waktu pemanasanalkali rumput laut Eucheuma cottonii terhadap mutu tepung semi refined carrageenan. Penelitan menggunakan metode pemanasan dalam larutan alkali dengan konsentrasi 0,5% dan waktu pemanasan 1, 2, 3, dan 4 menit.Perlakuan terbaik mutu tepung semi refined carrageenan pada waktu pemanasan 4 menit menghasilkan tepung SRC dengan rendemen 22,99%,loss on drying5,81%, loss on ignition22,57%, viskositas 16,08 mL/detik, dan gel strength16,08 mL kedalaman/beban.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anggadiredja, J.T., Zatnika, A., Purwoto, H., Istini, S. 2006. Rumput Laut. Jakarta: Penerbit Seri Agribisnis.

Arifin, S. 2009. Pengaruh Lokasi Budidaya Rumput laut (Eucheuma cottonii) terhadap Kualitas Rendemen dan Sifat Fisik Tepung Karaginan. [Skripsi].
Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Palu.Palu

Darmawan, M., Tazwir, Hak, N. 2006. Pengaruh Perendaman Rumput Laut Coklat Segar dalam Berbagai Larutan Terhadap Mutu Natrium Alginat. Buletin Teknologi Hasil Perikanan. 7(1):01–12.

Diantariani, N.P., Sudiarta, I.W., Elantiani, N.K. 2008. Proses Biosorpsi dan Desorpsi Ion Cr (Vi) pada Biosorben Rumput Laut Eucheuma Spinosum.
Jurnal Kimia.

Hak, N., Tazwir. 2004. Pengaruh Umur Panen Rumput Laut Coklat (Sargassum filipendula) terhadap Mutu Fisiko-kimia Natrium Alginat yang Dihasilkannya. Buletin Teknologi Hasil Perikanan. 7(1):01–12.

Ileleji, K.E., Gracia, A.A,, Kingsly, A.R.P., Clemetson, C.L. 2010. Comparison of Standard Moisture Loss on Drying Methods for Determination of Moisture Content of Corn Distillers Dried Grains With Solubles. Journal of Association of Official Analytical Chemists International. 93(3):825–831.

Indriani, H., Sumiarsih, E. 1991. Budidaya, Pengolahan, dan Pemasaran Rumput Laut. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya.

KKP. 2014. Indonesian Fisheries Statistics Index. Jakarta: Ministry of Marine and Fisheries and Japan International Cooperation Agency.

Lahaye, M., Yaphe, W. 1988. Effects of Seasons on The Chemical Structure and Gel Strength ofGracilaria pseudoverrucosa agar (Gracilariaceae,
Rhodophyta). Carbohydr. Polym 8: 285–301.

Taherzadeh, M., Karimi, K. 2007. Acid-Based Hydrolysis Processes for Ethanol from Lignocellulosic Materials: A review. Bioresources 2:472–499.
Warkoyo. 2006. Studi Ekstraksi Karaginan dari Rumput Laut Eucheumacottoniii (Kajian Jenis Larutan Perendam dan Lama Perendaman). Lembaga
Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Winarno, F.G. 1996. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta: Pustaka SinarHarapan.
Published
2015-11-01