Pengaruh Tahap Adaptasi Salinitas yang Berbeda terhadap Keberhasilan Hidup, Nafsu Makan dan Kondisi Ukuran Benih Ikan Nila (Oreochromis Niloticus, Bleeker)
(Effect of Different Stage Adaptation of Salinity to Success on, Appetite and Seed Size Conditions of Tilapia Fish (Oreochromis Niloticus, Bleeker))
Abstract
Pemanfaatan pantai untuk meningkatkan produksi ikan dapat dilakukan dengan berbegai cara, salah satunya adalah melalui budidaya jenis ikan nila yang dapat beradaptasi di lingkungan pantai. Salah satu jalan ketersedian benih adalah memproduksinya dari hasil adaptasi bertahap dari air tawar ke air laut. Tahap adaptasi salinitas yang rendah (5 dan 10 ppt) menunjukkan tingkat keberhasilan hidup yang tinggi, nafsu makan yang besar dan kondisi tubuh yang baik dibandingkan jika tahapan adaptasi salinitas yang tinggi (15 ppt). Perbedaan kemampuan adaptasi salinitas pada ikan nila uji ini lebih banyak dikaitkan dengan kurangnya energi yang dipakai untuk osmoregulasi saat ikan uji mengalami perubahan salinitas pada tingkatan rendah (5 dan 10 ppt) yang rendah.Sehingga energi tersebut dapat dipakai untuk bertahan hidup, nafsu makan baik dan bertumbuh.
Downloads
References
Bestian, C. 1996. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan nila merah (Oreochromisniloticus) pada kisaran suhu media 24±1 oC dengan
Salinitas yang Berbeda (0, 10, 20 o/oo). Skripsi. Program Studi Budidaya Ikan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. 42 hal.
Darwisito, S. 2006. Kinerja Reproduksi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Mendapat Tambahan Minyak Ikan dan Vitamin E dalam Pakan yang Dipelihara pada Salinitas Media Berbeda. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 147 hal.
Diana, A.N.E.D., Masothah, A.T. Mukti, dan J. Triastuti. 2011. Embriogenesis dan Daya Tetas Telur Ikan Nila (Oreochromisniloticus) pada Salinitas
Berbeda. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. 11 hal.
Dodianto, R., Mopatu, A. Malatunduh, Samudi, dan Habil. 2012. Produksi Benih Sebar Ikan Nila dalam Laporan Tahunan Balai Budidaya Air
Tawar Tatelu. Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Balai Budidaya Air Tawar Tatelu. 155 hal.
Effendi, I. 2009. Pengantar Akuakultur. 188 hal. Jakarta: Penebar Swadaya.
Effendie, M.I. 2002. Biologi Perikanan. 163 hal. Yayasan Pustaka Nusatama.
Langi, E.O., dan M.A. Kaim. 2015. Konsumsi dan Efisiensi Pakan Daging Rucah untuk Kawin (Caranx spp) yang Dipuasakan secara Periodik di Kurungan Jaring Apung Teluk Talengen-Sangihe. Jurnal Ilmiah Tindalung. ISSN : 2442 – 7381. Vol. 1 No. 1. Hal 18–24.
Langi, E.O., J.E. Saselah, F.S. Mehare, C.I. Sarapil, dan F. Hatimanis. 2015. Produksi Teripang (Sea cucumber) Komersil di Teluk Talengen-Sangihe
dengan Teknik Mutilasi Organ Tubuh dan Pemijahan Buatan dari Limbah Gonad. Modul Pelatihan. Politeknik Negeri Nusa Utara Tahuna, didanai oleh Bank Indonesia Cabang Manado. 49 hal.
Marpaung, E.I., Sudrajat, dan B. Mokoginta. 2012. Produksi Fingerling Sidat (Anguilla spp) dalam Laporan Tahunan Balai Budidaya Air Tawar Tatelu. Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Balai Budidaya Air Tawar Tatelu. 155 hal.
Wiryanta, B.T., W. Sunaryo, Astuti, dan M.B. Kurniawan. 2010. Buku Pintar Budidaya dan Bisnis Ikan Nila. 209 hal. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.