PENGARUH PERENDAMAN DAN DURASINYA DALAM LARUTAN MADU TERHADAP MASKULINASASI LARVA Oreochromis niloticus

Effect of Immersion and Its Duration in Honneybee on Masculinization of Oreochromis Niloticus Larvae’s

  • Aprelia Tomasoa Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Deidy Azhari Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Christian Andelsen Manansang Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Ferly Feybe Dansole Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: chrisin, madu, maskulinisasi, monoseks, nila

Abstract

Budidaya ikan nila monoseks jantan memiliki peranan penting dalam meningkatkan produksi ikan nila. Meskipun saat ini teknik maskulinisasi menggunakan hormon sintetik umum diterapkan namun cara ini berbahaya dari segi keamanan pangan dan konsumen karena sifat karsinogenik dan potensi akumulasi di alam dari hormon sintetik. Sebaliknya, bahan alami seperti madu yang menggandung Chrysin, yang telah diketahui sebagai aromatase inhibitor yang dapat menyebabkan maskulinisasi pada ikan dapat digunakan dalam teknik maskulinisasi. Meskipun demikian, sejauh ini pengaruh perendaman larva ikan nila dalam larutan madu terhadap maskulinisasi masih harus dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman dan durasi perendaman dalam larutan madu terhadap rasio kelamin jantan benih ikan nila. Menggunakan larva berumur 7 hari hasil pemijahan semi-buatan dengan induksi hormon, penelitian ini dilakukan menggunakan 4 perlakuan (durasi perendaman) dengan 1 konsentrasi (15 mL/L). Untuk mengetahui rasio kelamin jantan, analisa histologis dengan pewarnaan asetokarin dilakukan untuk mengamati gonad benih hasil perlakuan. Perendaman larva ikan nila pada larutan madu konsentrasi 15 mL/L selama 20 jam mampu menghasilkan 80% benih berkelamin jantan. Sebagai kesimpulan, durasi perendaman berpengaruh terhadap rasio kelamin jantan yang dihasilkan dan perendaman selama 20 jam adalah durasi perendaman terbaik untuk larva ikan nila.

 

Farming monosex male tilapia has an important role in improving the production of Nile tilapia. Although synthetic hormone is commonly used to produce male monosex tilapia, this method poses a serious threat to food safety and consumer’s health due to carcinogenic potential and bioaccumulation of the synthetic hormone in ecosystem. In contrast, honeybee is a natural product containing Chrysin, an aromatase inhibitor, which is known to cause masculinity in fish and can be used for masculinization. To date, however, the effect of honeybee on tilapia larvae’s masculinization is yet to be studied. This research aimed to study the effect of immersion and its duration in honeybee’of Nile Tilapia’s Larvae in honeybee’s solution and length of immersion on male ratio. This research was conducted in quadruple consisting of three different times of immersion (duration of immersion) and one concentration (15 mL/L). Using 7-day post hatched Nile tilapia larvae from semi-artificial breeding, we determined male ratio based on histological analysis using acetocarmine stain. The result show that the Nile Tilapia’s larvae treated at the concentration of 15 mL/L of honeybee for 20 hours had the highest male ratio (80%). To conclude, immersion in honeybee solution affected male ratio with 20 hours length of immersion resulting in the highest male ratio for tilapia’s larvae.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Deidy Azhari, Politeknik Negeri Nusa Utara

Program Studi Teknologi Budidaya Ikan, Jurusan Perikanan dan Kebaharian

Christian Andelsen Manansang, Politeknik Negeri Nusa Utara

Program Studi Teknologi Budidaya Ikan, Jurusan Perikanan dan Kebaharian

Ferly Feybe Dansole, Politeknik Negeri Nusa Utara

Program Studi Teknologi Budidaya Ikan, Jurusan Perikanan dan Kebaharian

References

Afriyaningrum MD, Soeslistyowati DT, Alimuddin, Zairin. Jr M, Setiawan M, Herdiantho D. 2016. 2016. Maskulinisasi Ikan Nila Melalui Perendaman Larva Pada Suhu 36°c dan Kadar Residu 17α Metiltestosteron Dalam Tubuh Ikan. Omni-Akuatika. 12 (3): 106-113.

Altawash ASA, Shahneh AZ, Moravej H, Ansari M. 2017. Chrysin-Induced Sperm Parameters and Fatty Acid Profile Changes Improve Reproductive Performance of Roosters. Theriogenology, 104: 72-79.

Ariyanto D, Sumantadinata K, Sudrajat AO. 2010. Diferensiasi Kelamin Tiga Genotip Ikan Nila Yang Diberi Bahan Aromatase Inhibitor. Jurnal Ris Akuakultur, 5 (2): 166-174.

Azhari D & Tomasoa, AM. 2018. Kajian Kualitas Air dan Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Dibudidayakan dengan Sistem Akuaponik. Jurnal Akuatika Indonesia, 3(2): 84-90.

Ciftci O, Ozdemir I, Aydin M, Beytur A. 2010. Beneficial Effects of Chrysin on the Reproductive System of Adult Male Rats. Andrologia, 44: 181-186.

Delvin RH, Nagahama Y. 2002. Sex Determination and Sex Differentiation in Fish: An Overview of Genetic, Physiological, and Environmetal Influences. Aquaculture 208: 191-364.

Deswira U, Sudrajat AO, Soelistyowati DT. 2015. Mekanisme Ahli Kelamin Ikan Nila Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1795) Melalui Manipulasi Ekspresi Gen Aromatase. 16 (1): 67-74.

Golan M, Sivan BL. 2014. Artificial Masculinization in Tilapia Involves Androgen Receptor Activation. General and Comparative Endocrinology. 207: 50-55.

Hoga CA, Almeida FL, Reyes FGR. 2018. A Review on Th Use of Hormone in Fish Farming. Analytical Methods for Determine Their Residues. Journal of Food. 16 (1): 679-691.

Kautsari N, Rahma S, Syafikri D. 2015. Pengaruh Perendaman Larva Dengan Berbagai Dosis Madu Sumbawa Terhadap Nisbah Jenis Kelamin Dan Pertumbuhan Ikan Nila (Orechromis niloticus) (Linnaeus, 1758). Jurnal Iktiologi Indonesia, 15 (2): 99-106.

Odara SS, Watung JC, Sinjal HJ. 2015. Maskulinisasi Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Melalui Penggunaan Madu Dengan Konsentrasi Berbeda. Jurnal Budidaya Perairan. 3 (2): 1-6.

Mas’ud F. 2014. Pengaruh Kualitas Air terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis sp.) di Kolam Beton dan Terpal. Grouper Faperik, 5(1): 1-6

Rosmaidar WHM. 2014. Peningkatan Jumlah Nila (Oreochromis Niloticus) Jantan Melalui Penggunaan Hormon Metiltestosteron Alami. Jurnal Medikal Veterinaria. 8 (2): 128-131.

Sanchez WMC, Couturier GM, Marques TRE, Lopez LAD. 2002. Masculinization of Nile Tilapia Fry by Immersion in Trenbolone Acetate: Reuse of Hormone Solution and Effects of Temperature. Nineteenth Annual Technical Report. Pond Dynamics/Aquaculture CRSP, Oregon State University, Corvallis, Oregon. 35-38.

Sayed AEH, Moneeb RH. 2015. Hematological and Biochemical Characters of Monosex Tilapia (Orechromis niloticus Linnaeus, 1758) Cultivated Using Methyltestosterone. The journal of Basic & Applied Zoology. 72 (5): 36-42.

Singh E, Saini VP, Sharma OP. 2018. Orally Administered 17 α methyl testosterone at Different Doses on The Sex Reversal of The Red Tilapia (Oreochromis niloticus). International Journal of Fisheries and Aquatic Studies. 6 (3): 103-105.

Soelistyowati DT, Sudrajat AO, Arfah H. 2010. Maskulinisasi Pada Ikan Nila Merah (Oreochromis sp.) Menggunakan Bahan Alami Resin Lebah Melalui Pakan Buatan. Jurnal Akuakultur Indonesia. 9 (2): 178-183.

Soesanti S, 2015. Maskulinisasi Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Melalui Penggunaan Madu Dengan Konsentrasi Berbeda. Jurnal Budidaya Perairan, 3 (2): 1-6.

Srisakultiew P, Komonrat W. 2013. Immersion of 17α-Methyltestosterone Dose and Duration on Tilapia Masculinization. Journal of Fisheries Science. 7 (4): 302-308.

Yustiati A, Bangkit I, Zidni I. 2018. Masculinization of Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) Using Extract of Bull Testes. IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 139: 1-9.

Wijayanti M, Khotimah H, Sasanti AD, Dwinanti SH, Rarassari MA. 2019. Pemeliharaan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dengan Sistem Akuaponik di Desa Karang Endah, Kecamatan Gelubang, Kabupaten Muara Enim Sumatra Selatana. Journal of Aquaculture and Fish Health, 8(3): 139-148.

Published
2020-11-03