DAERAH PENANGKAPAN PANCING ULUR DASAR (BOTTOM HAND LINE) DI SEKITAR PESISIR TELUK TAHUNA

BOTTOM HAND LINE FISHING AREA AROUND THE COASTAL OF TAHUNA BAY AND AROUND

  • Fitria Fresty Lungari Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Joneidi Tamarol POliteknik Negeri Nusa Utara
Keywords: tahuna, daerah penangkapan ikan, demersal, pancing ulur

Abstract

Keberadaan daerah penangkapan ikan bagi usaha penangkapan ikan, lebih khususnya cakupan nelayan kecil sangat mempengaruhi kondisi perekonomian. Semakin dekat daerah penangkapan ikan, akan semakin mudah untuk dijangkau dan dapat meminimalisir biaya produksi. Tingginya aktivitas manusia di suatu peraiaran merupakan salah satu faktor penting yang menyebabkan perubahan suatu kondisi perairan. Di Teluk Tahuna dan sekitarnya, nelayan mengalami kesulitan dalam menangkap ikan demersal di sekitar Teluk Tahuna. Penelitian ini bertujuan untuk melaihat keberadaan daerah penangkapan ikan demersal dengan pendekatan metode deskriptif. Pengambilan data yaitu mencakup kedalaman, arus dan posisi dengan menggunakan GPS. Hasil yang diperoleh yaitu daerah penangkapan ikan demersal mulai bergeser ke arah Maselihe (lebih jauh dari sebelumnya), hal ini terlihat dari jumlah hasil tangkapan yang lebih sedikit di Teluk Tahuna dibandingkan di sekitar Maselihe. Jumlah daerah penangkapan ikan terdiri dari 8 pos, dengan kecepatan arus berkisar antara 8 det/ 5 m di perairan sekitar Maselihe sampai dengan 3. 37 menit /5 m di perairan sekitar Lesa dan Batulewer (Teluk Tahuna). Kedalam daerah pengoperasian alat tangkap yaitu 22.6 m sampai dengan 44.8 m.

The existence of fishing grounds for fishing businesses, especially the scope of small fishermen, greatly affects economic conditions. The closer the fishing area is, the easier it will be to reach and minimize production costs. The high level of human activity in a waters is one of the important factors that cause changes in water conditions. In Tahuna Bay and its surroundings, fishermen have difficulty catching demersal fish around Tahuna Bay. This study aims to examine the existence of demersal fishing areas with a descriptive method approach. Data retrieval includes depth, current and position using GPS. The results obtained are that the demersal fishing area begins to shift towards Maselihe (further than before), this can be seen from the lower number of catches in Tahuna Bay than around Maselihe. The number of fishing areas consists of 8 posts, with current speeds ranging from 8 second/5 m in the waters around Maselihe, and to 3.37 minutes /5 m in the waters around Lesa and Batulewer (Teluk Tahuna). The depth of the fishing gear operating area is 22.6 m to 44.8 m.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badrudin, Aisyah, dan Ernawati T. 2011.Kelimpahan stok sumber daya ikandemersal di perairan sub area LautJawa. J. Lit. Perik. Indoneisa. Vol 17 No 1.

Balai Penelitian Perikanan Laut. 2014. Potensi Dan TingkatPemanfaatan Sumberdaya Ikan DiWilayah Pengelolaan PerikananRepublik Indonesia (WPP RI). Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan KonservasiSumber Daya Ikan- Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Ref Graphika, Jakarta.

Bergbauer M dan Kirschner M. 2014. Reef Fishes of the Indo-Pacific. Beaufoy Publish, United Kingdom.

Budiman. 2006. Analisis Sebaran Ikan DemersalSebagai Basis Pengelolaan Sumberdaya PesisirDi Kabupaten Kendal. Tesis, Program Pasca SarjanaUniversitas DiponegoroSemarang.

Jayusman I dan Shavab O.A.K. 2020. Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Aktivitas BelajarMahasiswa Dengan Menggunakan Media Pembelajaran EdmodoDalam Pembelajaran Sejarah.Jurnal Artefak Vol.7 No.1.

Kantun.A, Harianti, Harijo.S. 2014. Respon Ikan Demersal Dengan Jenis Umpan Berbeda Terhadap Hasil Tangkapan PadaPerikanan Rawai Dasar.Jurnal Balik Diwa Vol 5 No1.

Karyanto, Reppie E dan Budiman J. 2014. Perbandingan hasil tangkapan tuna hand line dengan teknikpengoperasian yang berbeda di Laut Maluku. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap Vol 1 No 6.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2017. Buku Saku Pengolahan Data Alat Tangkap, Jakarta.

Sangihe dalam angka. 2021. Jumlah Penduduk Kabupaten Kepulauan Sangihe. Publikasi BPS. Diakses 15 desember 2021.

Sudirman, H. dan Malawa A. 2004. Teknik PenangkapanIkan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sugiyono. 2012. Metode PenelitianKuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Alfabet, Bandung.

Suman A, Irianto H.E, Satria F, dan Amri K. 2016. Potensi Dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di WilayahPengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP NRI) Tahun2015 Serta Opsi Pengelolaannya. JurnalKebijakanPerikananIndonesia. Vol8 No 2.

Published
2022-12-07