FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN CHRONIK KIDNEY DISEASE (CKD) PENDERITA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT DAERAH LIUNKENDAGE TAHUNA

  • Detty J. Kalengkongan Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Yenny B. Makahaghi Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Yeanneke L. Tinungki Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: Faktor Risiko, Berhubungan, Penderita CKD

Abstract

Chronik Kidney Disease (CKD)adalah kerusakan pada bagian ginjal yang menyebabkan fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Penyakit CKD biasanya disertai dengan komplikasi seperti penyakit cardiovaskuler, penyakit saluran nafas, penyakit saluran cerna, kelainan pada otot dan tulang, kulit serta anemia. Pengelolaan CKD lebih mengutamakan diagnosis dan pengobatan terhadap penyakit ginjal spesifik yaitu hemodialisis atau cuci darah dan transplantasi ginjal. Rumusan Masalah “Apakah faktor–faktor risiko yang berhubungandengan kejadian Chronik KidneyDisease (CKD) penderita yang dirawat di Rumah Sakit Daerah Liukendage Tahuna”?Tujuan Penellitian Untuk mengetahui faktor – faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ChonikKidny Disease (CKD) penderita yang di rawat di Rumah Sakit Daerah Liun-Kendage Tahuna.Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik korelasi dengan pendekatan croossectional. Sampel semua penderita CKD yang dirawat selama penelitian berlangsung yang memenuhi kriteria sebanyak 50 responden. Hasil Penelitian. Dari hasil uji analisis Bivariat faktorfaktor risiko yang berhubungan dengan CKD, ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan antara hypertensi dengan kejadian CKD, dilihat dari nilai p kurang dari 0,05 (p sama dengan 0,895),dan nilai OR sama dengan 2,924, CI sama dengan 1,284- 3,004. Terdapat hubungan penyakit DM, dengan kejadian CKD, nilai signifikan p kurang dari 0,009 lebih kecil dari 0,05 (0,009 p lebih dari 0,05), Nilai (OR sama dengan 3,063, CI sama dengan 1,323-3,478). Terdapat hubungan antara Pyelonefritis/infksi ginjal dengan kejadian CKD, dengan nilai p sama dengan 0,000 (0,000 kurang dari 0,05). Nilai OR sama dengan 5,063 (95 persen; CI sama dengan 2,144- 4,861). Tidak terdapat hubungan perokok dengan kejadian CKD. Nilai p sama dengan 0,812 (0,812 kurang dari 0,05). Nilai OR sama dengan1,868 (95 persen; CI sama dengan 0,272-2,778). Tidak terdapat hubungan kebiasaan minum alkohol dengan kejadian CKD. Nilai P sama dengan 0,991 kurang dari p0,05). Dari Nilai OR 0,993 (95 persen; CI sama dengan 0,312-3,158).

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Detty J. Kalengkongan, Politeknik Negeri Nusa Utara

Jurusan Kesehatan Prodi Keperawatan Politeknik Negeri Nusa Utara

Yenny B. Makahaghi, Politeknik Negeri Nusa Utara

Jurusan Kesehatan Prodi Keperawatan Politeknik Negeri Nusa Utara

Yeanneke L. Tinungki, Politeknik Negeri Nusa Utara

Jurusan Kesehatan Prodi Keperawatan Politeknik Negeri Nusa Utara

References

Australia Institute of Health and Welfare (AIHW), 2005. Chronic Kidney Disease in Australia, 2005, AIHW Cat No PHE, Canbera, 2005

Brunner & Suddart, 2006. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 2. Jakarta. EGC

Fakrudin, 2013. Gagal Gnjal Kronik. Penyakit kedua penyebab kematian.

Harianto. A, Sulistyawati. R, 2015. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah I diagnosa NANADA-Ruzz. Media. Jogyakarta

Hidayati, dkk, 2008. Hubungan Antara Hipertensi, merokok dan Minuman Suplemen. Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 24, No 4

Mira A. F.Wardani, 2014. Hubungan Batu Kemih dengan Penyakit Gagal Ginjal Kronik di RS An–Nur Yogyakarta Periode Tahun 2012-213. https://www.google.com,diakses
tanggal 12 Oktober 2018

National Kidney Foundation (NKF), 2015. Faktor risiko Chronik Kidney Disease (CKD)
Norris & Nissenson, 2008. Race Gender and Socioeconomic. Disparites in CKD in the UnitedStates,http://jasn.asjournals.org/contens/19/7/1261,diakses tanggal 14 Maret 2018

Nursalam, Fransisca, 2009. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Penerbir: Salemba Medika

Pagunsan, 2003. Ginjal si penyaring ajaib. Bandung. Indonesia Publisting Nouse

Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PENERFI), 2011, Medan: Departemen Ilmu Penyakit dalam Fakultas USUP

Pratikyno. A.W, 2007. Dasar-dasar Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada.http://www.google.com, diakses tanggal 4 April 20018

Price & Wilson, 2006. Patofisiologi. Konsep Klinis Proses-proses Penyakit

Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Indonesia, 2014.Faktor Risiko gagak Ginjal Kronik di 4 RS
Jakarta. https://dx.doi.org. diakses tanggal 9 oktober 2018

Qholfi A. U. Sahid, 2012. Lama DM dengan Terjadinya Gagal Ginjal Terminal pada RS Dr. Moewardi di Surakarta.https://www.google.com, diakses tanggal 12 Oktober 2018

Riyanto. A, Aplikasi Metodelogi Kesehatan. Yogyakarta, Nuha Medika, 2011

Saniya IimaArifa, dkk, 2017. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gagal Ginjal Kronik pada Penderita Hypertensi di Indonesia.
Htts:// google.com, JurnalMKMI Volume 13 no.4, diakses tanggal 8 November 2018

Sastroasmoro. S, Ismail.S. Dasar-dasar Metode PenelitianKlinis,. Jakarta.

Sagung Seto, 2011 Sibue, Dr. W.Herdin, 2005. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta. Rineka Cipta

Sudoyo, 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta. Balai Penerbit F.K. U.I

Suwitra. K, dkk, 2014. Buku Ajar Penyakit Dalam Jakarta. Interna Pulisting

Thaha, 2012. Gambaran Insiden Penyakit Ginjal Kronik di Berbagai Negara. http://www.google.com, jurnal diakses tanggal 29 maret 2018

Titiek Hidayati, dkk, 2008. Hubungan Antara Hipertensi dan Minuman Suplemen Energi dan Kejadian gagal Ginjal Kronik. Berita Kedokteran Masyarakat.https://www.
google.com, diakses tanggal 9 Oktober 2018

World Health Organisation (WHO),2003 (Widyastuti, 2016). Prevalensi CKD di Amerika

WHO, 2013. (PENEFRI, 2011). Indonesia termasuk tertinggi CKD membutuhkan cuci darah. http://www.google.co.id. diakses tanggal 29 maret 2018

Zmeltzer, Suzana. C, Brenda. G, 2001. Buku Ajar KMB Brunner & Suddart, Edisi 8, Jakarta. Penerbit: EGC

Zmeltser, Bare, 2006. Medical Surgical, Brunner & Suddart Vol 2. Jakarta. Penerbit: EGC
Published
2018-11-01