PANCING SASAHAMIA BAGI NELAYAN PENANGKAP IKAN DI PULAU BEBALANG KECAMATAN MANGANITU SELATANKABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

SASAHAMIA FISHING FOR FISHERMEN ON BEBALANG ISLAND, MANGANITU SELATAN DISTRICT, SANGIHE ISLANDS

  • Ishak Bawias Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Julius Frans Wuaten Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Yuliana Tatontos
Keywords: alat tangkap ikan, pancing ulur, Sasahamia

Abstract

Pulau Bebalang termasuk dalam wilayah Kecamatan Manganitu Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pulau Bebalang memiliki potensi untuk dikembangkan khususnya potensi ikan karang karena banyak terdapat terumbu karang yang merupakan habitat dari berbagai jenis ikan karang atau demersal. Ada dua spesies ikan demersal yang memiliki nilai jual yang tinggi dipasaran yaitu ikan kurisi yang dikenal oleh masyarakat di Sangihe dikenal dengan nama sahamia dan bembu yang dalam bahasa latinnya dinamakan Etelis carbunculus dan Pristipomoides typus. Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan sahamia dan ikan bembu yaitu pancing (handline) yang oleh masyarakat Pulau Bebalang dan sekitarnya dinamakan Sasahamia sesuai dengan nama ikan yang menjadi tujuan penangkapan dari alat tangkap ini. Namun demikian terbatasnya sarana alat tangkap pancing sahamia yang digunakan dan sarana pendukung lainnya berupa tempat penampungan sementara hasil tangkapan ikan diatas perahu, menjadikan pendapatan nelayan dari hasil tangkapan tidak maksimal dan kualitas ikan yang ditangkap tidak bertahan lama dan cepat membusuk dikarenakan tidak memiliki tempat penampung ikan diatas perahu yang memadai. Berdasarkan permasalahan yang ada di Mitra maka solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan pada nelayan di Pulau Bebalang ini adalah sebagai berikut : 1) Introduksi penerapan ketrampilan teknik pembuatan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan; 2) Penerapan metode/teknik penanganan ikan diatas perahu penangkap ikan; 3) Penyuluhan tentang pentingnya mempertahankan kesegaran ikan hasil tangkapan nelayan sebagai produk yang bisa dijual dengan harga tinggi untuk meningkatkan ekonomi keluarga nelayan penangkap ikan.

Bebalang Island is included in the South Manganitu District, Sangihe Islands Regency. Bebalang Island has the potential to be developed, especially the potential of reef fish because there are many coral reefs which are the habitat of various types of reef fish or demersal. There are two species of demersal fish that have a high selling value in the market, namely Kurisi fish which is known by the people in Sangihe known as Sahamia and Bembu which in Latin is called Etelis carbunculus and Pristipomoides typus. The fishing gear used to catch Sahamia and Bembu fish is a fishing line (handline) which the people of Bebalang Island and its surroundings call Sasahamia according to the name of the fish that is the purpose of catching this fishing gear. However, the limited means of fishing gear used for fishing rods and other supporting facilities in the form of temporary shelters for fish caught on boats, makes fishermen's income from the catch not maximized and the quality of the fish caught does not last long and rots quickly due to not having a fish holder above. adequate boat. Based on the problems that exist in Partners, the solutions offered to overcome the problems for fishermen on Bebalang Island are as follows: 1) Introduction of the application of skills in making environmentally friendly fishing gear; 2) Application of methods/techniques for handling fish on fishing boats; 3) Counseling on the importance of maintaining the freshness of fish caught by fishermen as a product that can be sold at high prices to improve the economy of fishing families.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asiati, Devi dan Nawawi. 2016. Kemitraan Di Sektor Perikanan Tangkap: Strategi Untuk Kelangsungan Usaha Dan Pekerjaan. Jurnal Kependudukan Indonesia | Vol. 11 No. 2, Desember 2016 | 103-118. Pusat Penelitian Kependudukan - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Corneles,.2013. Pengoperasian Soma Kongkong di Perairan Kampung Bebalang Kecamatan Bebalang Kecamatan Manganitu Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Karya Tulis Ilmiah. Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan. Jurusan Perikanan dan Kebaharian. Politeknik Negeri Nusa Utara.

Allen.,G. 2000. “ Marine Fishes of South East Asia”. A Field Guide for Anglers and Divers. Periplus. Singapore

Firdaus.,et.all.2017. Analisis Alat Penangkap Ikan Berbasis Code of Conduct For Responsible Fisheries (CCRF) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tawang Kendal. SAINTEK PERIKANAN Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology.

Kumaseh, dkk. 2020. Kajian Sosial Ekonomi Terhadap Potensi Dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Laut Dan Pesisir Di Pulau Bebalang Kecamatan Manganitu Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jurnal Ilmiah Tindalung, Volume 6, Nomor 2, November 2020, hlm. 46-54. Politeknik Negeri Nusa Utara. Tahuna.

Rosaliza, Mita. 2015. Wawancara, Sebuah Interaksi Komunikasi dalam Penelitian Kuantitatif. Jurnal ilmu budaya. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universita Riau. Riau

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Tani, Vebronius; Rasdam; Siahaan, Irandha. C. M (2020). Teknik penanganan ikan hasil ta ngkapan di atas kapal purseseine pada km. Asia jaya ar 03 juwana pati jawa tengah. Jurnal Online Universitas PGRI Palembang. Palembang.https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/ikan/article/download/4512/4184. Diakses 15 Oktober 2021.

Wuaten, dkk. 2019. Komposisi Jenis Ikan Demersal Yang Tertangkap HandlineDi Perairan Pulau BebalangKabupaten KepulauanSangiheProvinsi Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Tindalung, Volume 5, Nomor 2, November 2019, hlm. 71-76. Politeknik Negeri Nusa Utara. Tahuna

White.,2013. Jenis Jenis Ikan Indonesia. Market Fishes of Indonesia. ACIAR Monograph No.155. Australian Centre for International Agricultural Research: Canberra. 438 pp.

Published
2022-11-01