PERAN KADER POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGANITU KABUPATEN SANGIHE

  • Yeanneke Liesbeth Tinungki Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Mareike Doherty Patras Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: Peran kader Posyandu, Perilaku Hidup Bersih Sehat

Abstract

Keberhasilan akan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat tidak bisa lepas dari berbagai dukungan dan peran aktif yang dilakukan oleh seluruh masyarakat. Dalam hal ini peran yang besar adalah peran kader posyandu yang secara langsung berhadapan dengan berbagai permasalahan kemasyarakatan termasuk masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Kecamatan Manganitu merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Kepulauan Sangihe Propinsi Sulawesi Utara yang pembangunan kesehatannya tidak seperti yang diharapkan. Masyarakatnya tidak begitu tahu tentang bagaimana cara mencegah penyakit dimana masih banyak masyarakat yang tidak berolahraga dengan rutin dan teratur, banyaknya masyarakat yang merokok, dan membuang sampah tidak pada tempatnya. Hal ini juga dikarenakan kurangnya upaya yang nyata dan realistis dari seorang kader kesehatan untuk mengajak masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat. Tujuan Penelitian untuk mengetahui peran kader Posyandu tentang PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskritif dengan menggunakan metode survey. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh kader posyandu yang berada di Kecamatan Manganitu sebanyak 100 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling.Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Data diolah dengan menggunakan Microsof Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kader mengajak masyarakat dalam persalinan ditolong oleh nakes 87 persen, Bayi di beri ASI eksklusif 86 persen, Menimbang bayi dan balita setiap bulan 90 persen, Menggunakan air bersih 59 persen, mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir 53 persen, menggunakan jamban sehat 72 persen, memberantas jentik di rumah 38 persen, makan buah dan sayur setiap hari 90 persen, melakukan aktivitas fisik 67 persen, tidak merokok dalam rumah 79 persen. Berdasarkan hasil penelitian ini maka sebagian besar peran kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Manganitu adalah menimbang bayi dan balita setiap bulan (90 persen). Saran lebih melakukan pencatatan dan pelaporan PHBS sehingga dapat diketahui rumah tangga mana saja yang tidak menerapkan PHBS. Selanjutnya kader dan masyarakat melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung terwujudnya PHBS dan tidak hanya menitikberatkan satu indicator saja.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ali Mohammad.1992. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Amanda, Imalia. 2009. Hubungan Antara Pendidikan, Pendapatan, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Pedagang Hidangan Istimewa Kampung (HIK) Di Pasar Kliwon dan Jebres Kota Surakara (Laporan Penelitian). Surakarta: FIK UMS.

Aminulloh. 2002. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu

Aprilianti. 2009. Hubungan Pengetahuan Deangan Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat Masyarakat. Grahacendekia.
wordpress.com. Diakses tanggal 10 Januari 2016.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek Edisi Revisi V. Rineka Cipta: Jakarta.

Azwar, Saifudin. 1998. Perilaku Manusia Untuk Keperawatan.
EGC: Jakarta.

Bustam. 1997. Epidemologi Penyakit Tidak Menular. Rineka
Cipta: Jakarta.

Burns. 1993. Konsep Diri: Teori, Pengukuran, Perkembangan
dan Perilaku, terjemahan Eddy. Acran: Jakarta.

Departemen kesehatan RI pusat promosi kesehatan. 2009. Panduan Peningkatan Perilaku Hidup Bersih Sehat Rumah
Tangga.

Dinas Kesehatan. 2006. Indikator PHBS Rumah Tangga.
Google.co.id. Diakses tanggal 16 Juni 2016.

Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Tata Bahasa Baku
Bahasa Indoesia. Balai Pustaka: Jakarta.

Efendy, N. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan
Masyarakat edisi kedua. EGC: Jakarta.

Hidayat, Azis Alimul. 2007. Metode Penelitian Teknik Analisa
Data. Salemba Medika: Jakarta.

Hurlock, Elizabeth B. 1999. Psikologi Perkembangan Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Penerbit
Erlangga: Jakarta.

Komaruddin. 2000. Kamus Istilah. Bumi Aksara: Jakarta.

M. Sopiyudin Dahlan. 2009. Besar Sampel dan Cara pengambilan Sampel. Salemba Medika: Jakarta.

Machfoed, Irham. 2005. Pendidikan Kesehatan Bagian Dari
Promosi Kesehatan Edisi Ke-2. Tramaya: Jakarta.

Mubarak, dkk. 2007. Promosi Kesehatan. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Murjani, Teguh. 2010. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat (Laporan Penelitian). FIK UNMUH: Ponorogo.

Notoadmodjo, S. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka
Cipta: Jakarta. 2003. Pendidikan Untuk Keperawatan.

PT. Adimahsor: Jakarta. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan
Aplikasi. Rineka Cipta: Jakarta. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.

Nursalam dan Pariani. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi
Penelitian Keperawatan. CV Sagung Seto: Jakarta.

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.

Praktiknya, A. 2000. Dasar-dasar Metodologi, Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Published
2017-03-01