SIFAT FUNGSIONAL SEMI REFINED CARRAGEENAN (SRC) DARI RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII ASAL KABUPATEN SANGIHE

Functional Properties of Semi Refined Carrageenan (SRC) From Eucheuma Cottonii Seaweed of Sangihe Islands Regency

  • Obyn Pumpente Politeknik Negeri NUsa Utara
  • Jaka Frianto Putra Palawe Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: Semi Refined Carrageenan, sifat fungsional, Sangihe

Abstract

Rumput  laut merupakan  salah  satu  komoditas  unggulan  sektor  perikanan  karena  permintaan  yang  terus meningkat untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk ekspor. Untuk  meningkatkan  nilai  tambah  dan  harga  jual, maka pengolahan rumput laut menjadi  produk  karaginan  perlu  dilakukan. Tetapi meskipun rumpu laut cukup melimpah di Kabupate Sangihe, sejauh  ini  belum  ada penelitian  mengenai  kualitas  tepung  karaginan  yang diolah  dari  rumput  laut  asal  pesisir  Kabupaten Kepulauan Sangihe.  Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk mendapatkan  konsentrasi  KOH  yang  menghasilkan  karaginan  terbaik  dan  mengkarakterisasi  sifat  fungsional  karagi­nan  rumput laut  Eucheuma cottonii  asal  Kampung Bulo, Kecamatan Tabukan Selatan, Kabu­paten Kepulauan Sangihe sedangkan manfaat  dari  penelitian  ini dapat memberikan informasi tentang prospek pengembangan  usaha  budidaya  rumput  laut di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan  prospek usaha  karaginan  sebagai  bahan  baku berbagai industri.  Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan mengamati sifat fungsional  dari pesisir Kabupaten Kepulauan Sangihe, prosedur penelitian dilakukan menggunakan dua tahap yaitu pada tahap pertama pengolahan SRC dengan perlakuan konsentrasi potasium hidroksida 4%, 6%, 8% dan 10%, suhu 80°C dan waktu proses 2 jam, tahap kedua yakni analisis sifat fungional dan rendemen. Penggunaan kalium hidroksida pada proses pembuatan SRC telah memenuhi standar mutu. Kisaran nilai rendemen sebesar 48.49-52.04%, nilai kekuatan gel yakni sebesar 279.59-394.22g/cm2, nilai viskositas didapatkan sebesar 22.08-35.79 cP, nilai kadar sulfat berkisar 18.13-25.43%. Nilai sifat fungsional SRC dari rumput laut  Eucheuma cottonii  asal  Kampung Bulo, Kecamatan Tabukan Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe memenuhi standar yang ditetapkan oleh FAO dan BSN.

 

Seaweed is one of the promising fisheries commodities because of its increasing de­mand for both domestic and export needs. To increase added value and price, it is necessary to process seaweed into carrageenan products. However, despite the economic potential of carrageenan and the abundance of seaweed in Sangihe Islands, no research has addressed the quality of carrageenan from seaweed of this region. This study aimed to obtain the best KOH concentration for producing the best carrageenan from Euchema cottonii of Bulo village Nusa Tabukan district Sangihe Islands and to characterize its carrageenan functional properties. The benefit of this research included to provide information regarding the prospects of developing sea­weed cultivation in the regency and semi refined carrageenan (SRC) supply as raw material for various industries. The functional properties of semi SRC were determined by using two step analyses. First, SRC was treated with different concentration of potassium hydroxide (4%, 6%, 8% and 10%) KOH at 80°C and for 2 hours. Then, it was followed by analysis of SRC’s functional properties and yields. The results showed yield of 48.49 to 52.04%, gel strength of 279.59-394.22g /cm2, viscosity of 22.08-35.79 cP and sulfate content of 18.13-25.43%. These SRC’s functional properties of E. cottonii from Sangihe Is­lands Regency and the KOH concentration used in this study met the standards set by FAO and BSN.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Obyn Pumpente, Politeknik Negeri NUsa Utara

Teknologi Pengolahan Hasil Laut

Jaka Frianto Putra Palawe, Politeknik Negeri Nusa Utara

Teknologi Pengolahan Hasil Laut

References

Asikin, Kusumaningrum, Sutono D. 2015. Extraction and characterization of functional properties of carragee¬nan kappaphycus alvarezii from coast of kutai timur district. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tro¬pis. 7(1): 49-58.

Campo, V.L., D.F. Kawano, D.B. Silva Júni- or, and I. Carvalho. 2009. Carra¬geenans: biological properties, chemical modifications and struc¬tural analysis. Carbohydrate Poly¬mers 77:167-180.

Cierach, M. and K. Szacilo. 2003. The ef- fect of carrageenans on tex¬ture of lowfat breakfast sausage. Jurnal Food Nutr. Sci., 53(4):51-54.

Distantina, Sperisa, Fadilah., Danarto, YC., Fahrurrozi, Moh., 2009, Pengaruh Kondisi Proses pada Pengolahan Eucheuma cottonii terhadap Rendemen dan Sifat Gel Karagi¬nan.

[FMC Corp] Food Marine Colloids Corpo¬ration. 1977. Carrageenan: Marine colloid monograph number one. Springfield New Jersey (ID): Ma¬rine Colloid Division FMC Corpo¬ration 23-29.

Hendrawati T. 2015. Analisis kelayakan industri alkali treated cottonii chips (ATC Chips) dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii. Seminar Na¬sional Sains dan Teknologi. ISSN : 2407-1846.

Hidayah, R., Harlia, Gusrizal, dan A.Sapar. 2013. Optimasi konsen¬trasi kalium hidroksida pada ekstraksi karaginan dari alga me¬rah (Kappaphycus alva arezii) asal Pulau Lemukutan. Jurnal Kimia dan Kemasan 2(2):78-83.

Imeson, A.P. 2000. Carrageenan. In: Phil¬lips, G.O. and P. A. Williams (ed.). Hand- book of hydrocolloids. Woodhead Publishing Limited. Cambridge. 87- 102pp.

Kadir AM, Supratomo, Salengke. 2012. Karakteristik alkali treated cottonii (ATC) dari rumput laut eucheuma cottonii pada berbagai konsentrasi KOH, lama pemasakan dan suhu pemanasan [skripsi]. Makasar (ID): Universitas Hasanudin Makasar.

Kordi, M. G. 2010. Ekosistem Terumbu Karang. PT Rikena Cipta. Jakarta.

Moses J, Anandhakumar R, Shanmugam M. 2015. Effect of alkaline treatment on the sulfate content and quality of Semi-refined carrageenan prepared from seaweed Kappaphycus al¬varezii doty farmed in indian wa¬ters. African Journal of Biotechnol¬ogy. 14(18): 1584-1589.

Munoz J, Freile P, Robledo Y. 2004. Mari¬culture of Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Solieriaceae) colour strains in tropical waters of Yuca¬tan, Meksiko. Aquaculture. 239:161-177.

Rizal M, Mappiratu, Razak AR. 2016. Op¬timalisasi produksi SRC(SRC) dari rumput laut (eucheuma cottonii). KOVALEN. 2(1): 33-38.

Winarno. 1996. Teknologi pengolahan rumput laut. Pustaka Sinar Hara¬pan, Jakarta. 112 hlm.

Wulandari, R.,2009, Pembuatan Karaginan Dari Rumput Laut Euchema Cot¬toni Dengan Dua Metode, Sura¬karta

Published
2020-03-03