Survey Penggunaan Kelambu Berinsektisida di Kampung Bengketang Kecamatan Tabukan Utara

(Surveyon the Use of Insecticided Netsat Bengketang Subdistrict of North Tabukan)

  • Stely C. Muhaling Politeknik Negeri Nusa Utara
  • Detty J. Kalengkongan Politeknik Negeri Nusa Utara
Keywords: kelambu berisektisida

Abstract

Banyak aspek kesejahteraan manusia dipengaruhi oleh lingkungan dan banyak penyakit yang dimulai, didukung, ditopang atau dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan. Penularan penyakit melalui antropoda merupakan penyakit yang penting dan dapat menimbulkan bahaya kematian yaitu salah satunya adalah penyakit malaria. World Health Organization (WHO) tahun 2010 menyebutkan sebanyak 665 ribu orang meninggal dunia disebabkan penyakit malaria. Di Indonesia prevalensi malaria tahun 2013 tertinggi di Papua sebanyak 28,6%, dan dari 33 Propinsi yang ada, 15 belas Propinsi mempunyai prevalensi malaria di atas angka Nasional dan sebagian besar berada di Indonesia Timur termasuk Sulawesi Utara. Propinsi Sulawesi Utara salah satu daerah endemis malaria di Indonesia. Angka API tahun 2011 yaitu 2,52 perseribu penduduk. Penyakit malaria menduduki urutan kelima dari 10 penyakit terbanyak di Kabupaten Kepulauan Sangihe yaitu sebanyak 1.910 kasus malaria yang telah diperiksa dengan sediaan darah dengan hasil positif malaria. Puskesmas Enemawira menempati urutan ke dua kasus malaria yaitu sebanyak 410 kasus
pada tahun 2012. Pembagian kelambu berisektisida untuk pencegahan gigitan nyamuk sudah dibagikan kepada masyarakat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, namun untuk penggunaannya belum semua masyarakat mengerti serta memahami. Tujuan Penelitian Mengetahui penggunaan kelambu berisektisida di Kampung Bengketang Kecamatan Tabukan Utara. Metode dalam penelitian ini yaitu penelitian deskritif dengan metode survey. Hasil penelitian dari jumlah sampel sebanyak 50 rumah yang diteliti, yang menggunakan kelambu berisektisida sebanyak 47 rumah (94%), dan tidak menggunakan kelambu berisektisida sebanyak 3 rumah (6%). Kesimpulan dan saran: Penggunaan kelambu berisektisida sangat efektif
untuk mencegah gigitan nyamuk, dan masyarakat kampung Bengketang sebagian besar sudah menggunakan kelambu berisektisida. Diharapkan pemerintah melalui Dinas Kesehatan untuk dapat menyediakan kelambu berinsektisida sebagai upaya pencegahan penyakit akibat gigitan nyamuk.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonimous. 2013. Data malaria Propinsi Sulut. Profil Dinas Kesehatan Sulut.

Anonimous. 2014. Data malaria Kabupaten Sangihe. Profil Dinkes 2012.

Departemen Kesehatan RI, Perkembangan Pencapaian Milinium Indonesia.

Kemenkes RI, 2011. Pedoman Penggunaan Kelambu Berinsektisida Menuju Eliminasi Malaria. Jakarta

RI. 2012. Pedoman pelaksanaan Posmalaria Desa (Posmaldes). Jakarta

RI, 2013 Prevalensimalaria di Indonesia. Riset Kesehatan, 2013.

Wahyu, D. 2013.Analisis Pelaksanaan Kelambunisasi Berinsektisida.

www Ejournal, Undip, diakses tanggal 27 Maret 2014.

WHO. 2010. Giudelines for the Treatment of Malaria Secon Edition, Genewa.

Widoyono. 2008. Penyakit Tropis, Penularan dan Pemberantasan.

Yulius. 2012. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, diakses Tanggal 27 Maret 2014.
Published
2015-11-01