THE GAMBARAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN NYERI PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOKARD AKUT DI RSD LIUN KENDAGE TAHUNA
NEEDS IMAGE OF PAIN RELIEFS TO ACUTE MYOCARDIAL INFARCTION PATIENTS AT PUBLIC HOSPITAL LIUN KENDAGE TAHUNA
Abstract
Gejala yang paling sering dirasakan oleh pasien dengan Infark Miokard Akut (IMA) adalah Nyeri dada. Nyeri dada merupakan salah satu keluhan yang paling banyak dijumpai di Rumah Sakit dan sangat menganggu serta menyulitkan seseorang. Tujuan Studi Kasus ini yaitu diketahuinya gambaran penerapan asuhan keperawatan kebutuhan rasa nyaman nyeri pada pasien IMA. Metode yang digunakan penulis adalah deskriptif yang berfokus pada kebutuhan rasa nyaman nyeri pada pasien infark miokard akut. Penelitian dilaksanakan di RSD liun Kendage Tahuna pada bulan April dan Mei 2018, instrumen yang digunakan yaitu pengkajian Keperawatan Medikal Bedah (KMB) dan pengkajian nyeri Numerik. Data dikumpulkan melalui wawancara, hasil Lab dan rekam medik pasien. Hasil yang didapatkan pada kedua pasien subjek studi kasus setelah dilakukan proses keperawatan yakni nyeri berkurang dari skali 7 menjadi skala 3. Kesimpulan: Semua proses keperawatan dapat dilaksanakan. Saran : Pasien dan keluarga terus melakukan teknik yang sudah diajarkan dalam mengatasi nyeri, untuk perawat agar lebih meningkatkan pelayanan yang ada terutama dalam tindakan mengatasi gangguan rasa nyaman nyeri dan untuk peneliti selanjutnya hasil karya ilmiah ini dapat dijadikan referensi serta acuan untuk dikembangkan.
The most common symptom felt by patients with Acute Myocardial Infarction is chest pain. Chest pain is one of the most common complaints in hospitals, very disturbing and complicated. This study aimed to recognize the need for pain reliefs in patients with Acute Myocardial Infarction. The method used in this study was descriptive study which focuses on the need for pain relief in patients with acute myocardial infarction. The study was conducted at Public Hospital Liun Kendage Tahuna on April and May 2018, the instruments used were the Surgical Medical Nursing assessment and Numerical pain assessment. Data was collected through interviews, Lab results and patient medical records. The results obtained from the two patients after received the nursing care was the pain reliefs from scale 7 reduce to scale 3. Conclusions: All nursing processes could be implemented. Suggestion: Patients and families should continue for doing the techniques to reduce pain; The nurses should improve nursing services, especially in pain reliefs; and for further researchers the results of this study can be used as references and the basic knowledge for the development of the futher study.
Downloads
References
Aspiani, R. Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskuler. Aplikasi NIC & NOC.EGC: Jakarta.
Damayanti, A et al (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan pemenuhan tidur. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, [S.l.], v. 5, n. 5, p. 535-542, july 2017. ISSN 2302-1721.<http://ejournal.stikesnh.ac.id> diakses pada tanggal 4 juni 2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013 (RISKESDAS 2013). Jakarta: Depkes RI. <http://depkes.go.id/downloads/ riskesdas2013/hasil%20%Riskesdas%202013.pdf> diakses tanggal 1 Maret 2018
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen klinis untuk Hasil yang Diharapkan. Edisi 8. Jakarta: Salemba Medika.
Diastutik, D. (2016). Proporsi Karakteristik Penyakit Jantung Koroner pada Perokok Aktif. <https://ejournal.unair.ac.id> diakses tanggal 04 Juni 2018. doi: 10.20473/jbe.v4i3. 2016. 326–337
Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A., C. (2012). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedomandan PendokumentasianPerawatan Pasien. EGC: Jakarta
Lemone P., Bucke K, M., Bauldoff G (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Kardiovaskuler ed 5. EGC: Jakarta
Mubarak W. I., Indrawati L., Susanto J. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Salemba Medika: Jakarta
Muharrom, B. (2016). Upaya Penatalaksanaan Nyeri pada Pasien Congestife Heart Failure di RSUD dr Soehadi Prijonegoro http://eprints. umc.ac.id Diakses tanggal 03 Juni, 2018
Mutaqqin, A. (2009). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Salemba Medika:Jakarta.
Muttaqin, A. (2014). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.
Nurarif & Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Bersadarkan NANDA NIC NOC jilid 1. Mediaction: Jogjakarta
Ranitya, R. (2009). Naskah Lengkap Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.
Rosdahl & Kowalski. (2017). Buku Ajar Keperawatan Dasar, Gangguan Kardiovaskuler, Darah & Limfe.edisi 10.EGC: Jakarta
Smeltzer & Bare. (2002), Keperawatn Medikal Bedah Brunner &Suddarth. Edisi 8. EGC: Jakarta
Tarwoto, & Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika
World Health Organization, 2008. The Top Causes of Death.<http://www.who. int/mediacentre/factsheets/fs310_2008.pdf> diakses tanggal 28 Februari 2018
Wilkinson, J. (2016), Diagnosis Keperawatan, ed 10.EGC: Jakarta